6 December, 2014
 
Yesaya 30:19-21, 23-26
Matius 9:35-10:1, 5a, 6-8
Saudara-i terkasih,
Hari ini adalah pesta St. Nicholas, seorang uskup yang hidup pada abad keempat di negara yang sekarang dikenal sebagai negara Turki. Ada sekian banyak legenda dan tradisi yang berhubungan dengan santu yang satu ini. Dikatakan bahwa Santu Nicholas pernah membantu seorang wanita dalam urusan mas kawin, dengan memperbanyak gandum pada masa paceklik, dan juga membangkitkan ketiga orang anak yang dibunuh melalui doa-doanya. Setelah sekian banyak tahun, dirasakan amat sangat sulit untuk membuktikan kebenaran dari legenda dan cerita lisan diatas, tetapi kita hanya bisa menerima bahwa hanya rahmat yang besar dan pelayanan yang benar, dan tulus, itulah yang bisa memberikan kita gambaran akan kuasa dan kebesaran Allah.
Dari sekian banyak cerita tentang Santu Nicholas dan kehidupannya, ada satu hal yang dapat diperhitungkan bahwa dia pernah menghadiri Konsili yang pertama di Nicea pada tahun 325. Konsili ini adalah pertemuan akbar pertama para uskup sedunia setelah penganiayaan orang Kristen oleh penguasa-penguasa Roma, dan suatu pertemuan yang meluruskan ajaran Gereja tentang Yesus dalam relasiNya dengan Allah Bapa kita. Selain itu, Theology tentang Trinitas diberikan pengertian dan ditetapkan sebagai Credo Nicea, dimana didaraskan selalu sampai dengan hari ini oleh hampir semua orang Kristen, Katholic, Orthodox dan banyak gereja Protestan lainnya.
Saudara-i sekalian;
Kedua bacaan hari ini baik dari bacaan pertama dan Injil berbicara tentang betapa banyaknya berkat yang telah kita terima dari kerajaan surga. Dari bacaan pertama, nabi Yesaya menjanjikan: “Dan walaupun Tuhan memberi kamu roti dan air serba sedikit, namun Pengajarmu tidak akan menyembunyikan diri lagi, tetapi matamu akan terus melihat Dia, dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu: “Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya,” (Yesaya 30:20-21)
Sementara itu dari bacaan Injil hari ini, Yesus berdoa agar lebih banyak pekerja dikirim untuk tuaian yang begitu banyak…agar lebih banyak petugas yang diutus untuk melayani dan memenuhi kebutuhan umat yang begitu banyak. Dengan demikian Yesus mengutus para murid ke domba-domba yang hilang dari umat Israel.
Oleh karena itu hari secara istimewa kita berdoa sambil bersyukur untuk para murid Yesus baik awam maupun biarawan/ti, para uskup dan imam yang telah berpulang, yang telah mendahului kita yang telah menanamkan benih sabda Allah melalui kata dan contoh hidup mereka; semoga kitapun bisa akan selalu meneruskan apa yang telah mereka perbuat, apa yang mereka wartakan, benih sabda yang telah mereka tanam untuk memenuhi kebutuhan umat Allah yang lapar dan haus akan kebenaran. “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit”.
Sumbangan macam apakah yang telah anda berikan untuk meresponse himbauan Yesus diatas? Amin.