Tanda Yunus

Matius 12: 38-42

 

Orang-orang farisi dan ahli-ahli kitab meminta tanda mukjizat dari Yesus untuk membuktikan kemesiasan-Nya. Yesus memberikan jawaban negatif dengan tidak memberikan tanda selain tanda Yunus/Jonah.

Yunus dipanggil oleh Allah untuk menobatkan orang-orang Niniveh dan mereka bertobat. Dengan tanda Yunus Yesus sebetulnya memberikan tanda kepada mereka bahwa Dia lebih besar dari Yunus. Yesus juga lebih besar dari Ratu Sheba dari selatan yang datang ke Israel untuk mendengarkan hikmah Salomo.

Injil hari ini memanggil kita untuk memeriksa cara pandang kita terhadap Yesus. Banyak kali kita jatuh ke dalam sikap angkuh yang membuat kita buta terhadap kehadiran Allah di dalam hal-hal kecil. Sikap seolah-olah tahu atau merasa tahu segala sesuatu justru menjauhkan kita dari kebijaksaan Ilahi, sumber pengetahuan yang sesungguhnya.

Yesus mengajak kita untuk bertobat. Sikap tobat dan mengakui kesalahan adalah tanda kerendahan hati untuk mulai melihat hidup kita secara baru lagi. Ada banyak tanda dan mukjizat dalam hidup kita. Kita patut bersyukur pertama-pertama atas anugerah hidup yang diberikan Allah kepada kita masing-masing. Ada banyak juga tanda-tanda Yunus yang lain yang datang menyapa kita untuk mengenal secara lebih baik. Tanda ilahi bisa hadir lewat sesama yang baik hati, selalu membantu dan menyapa terutama ketika kita sungguh butuh kehadiran dan sapaan sederhana yang membuat kita merasa senang dan bahagia. Tanda ilahi juga bisa muncul lewat alam yang indah, matahari yang selalu terbit tiap pagi, udara segar yang kita hirup tanpa habis-habisnya. Ini semua adalah tanda-tanda kehadiran ilahi yang kadang-kadang nampak biasa dan membuat kita lupa bersyukur.

Terima kasih Tuhan atas anugerah hidup, nafas dan roh-Mu yang selalu membawa kebangkitan dan hidup baru bagiku dan sesamaku untuk terus berlangkah maju masuk dalam persekutuan Ilahi Bapa, Putra dan Roh Kudus. Amen.