Kamis Pekan Biasa XXXIII, 22 November 2018    Pw. St. Sesilia

Bacaan: Why 5:1-10; Lukas 19:41-44

 

Waspadalah terhadap sang musuh

 

Tuhan Yesus menangisi kota Yerusalem, ini terjadi karena Ia melihat begitu parahnya keadaan kota itu. Yesus memandang kota Yerusalem dan sekaligus memandang mereka semua yang telah menjadikan Yerusalem sabagai kota suci.  Bagi Yesus tidak cukup menjadikan Yerusalem sebagai kota suci jika mereka yang tinggal dan beribahah ke Yeruslem tidak menghidupi kesucian itu dengan perubahan hidup mereka. Oleh sebab itulah Yesus menangisinya, karea sikap hidup mereka yang semakin menjauh dari Tuhan itu akan menghancurkan mereka sendiri. Bait Suci dan kota Yerusalem yang dijadikan suci itu akan hancur karena sikap hidup mereka. Hidup yang semakian jauh dari Tuhan jelas akan membawa malapetaka dan kejahatan yang akan memguasainya. Yesus tidak berhenti mengingatkan dan mengajak mereka semua, sang bangsa terpilih ini, untuk menyadari panggilan hidup mereka dan bertobat.

 

Tuhan Yesus sampai sekarang tetap hadir di tengah kita melalui Roh Kudus yang senantiasa menyertai kita. Keadaan dunia kita sekarang ini sedang sakit, maka perlu disembuhkan. Tentu saja sakit yang dimaksud bukanlah sakit jasmani, namun sakit iman dan rohani yang sedang melanda manusia dan kita semua. Keadaan ini telah merusak umat Allah dan Gereja dengan berbagai kasus dan permasalahan yang terjadi, mulai dari sekitar Gereja hingga masuk ke dalam tubuh Gereja. Situasi ini bukan hanya membuat sakit, namun kerusakan dan bisa sampai pada kehancuran. Semuanya itu diakibatkan oleh manusia yang menjauh dari Tuhan dan membiarkan diri dikuasai oleh kuasa jahat. Tuhan sampai sekarang terus mengingatkan kita agar berjaga dan waspada supaya tidak jatuh dan menjauh dari Tuhan. Marilah kita dengarkan suara Tuhan yang bergema melalui Gereja dan ajarannya. Saatnya sekarang ini kita bertobat dan berubah dengan membuka hati bagi kehadiran Tuhan dan hidup bersatu denganNya.