Keluar dari zona aman

Sabtu 1 Desember 2018

Perayaan Wajib Beato Dionisius & Redemptus, Biarawan dan Martir

Luk 21: 34-36

Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-muridNya, “Jagalah dirimu, jangan sampai hatimu sarat dengan pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi, dan jangan sampai hari Tuhan tiba-tiba datang jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa, sambil berdoa, agar kalian mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan agar kalian tahan berdiri dihadapan Anak Manusia.

Hari ini kita merayakan peringatan wajib Beato Dionisius & Redemptus, Biarawan dan martir. Dionisius adalah seorang pelaut dan ketika berumur 35 tahun memutuskan untuk menjadi imam dan masuk biara karmel. Redemptus adalah seorang tantara dan kemudian memilih menjadi bruder karmel. Pada tahun 1638 keduannya mengikuti rombongan utusan Portugal ke Aceh. Ketika sampai di Aceh, mereka ditangkap dan dipenjarakan. Pada tahun yang sama mereka meninggal sebagai martir. Upaya mereka untuk mewartakan Injil di Indonesia tampaknya tidak kesampaian. Kendati kelihatannya gagal, mereka telah menunjukan sebuah niat yang teguh untuk pergi dan mewartakan kabar sukacita injili.

Hari ini dalam bacaan injil Yesus berkata kepada para murid-muridNya dan kepada kita “jagalah dirimu, jangan sampai hatimu sarat dengan pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi…”

Yesus sesungguhnya mengajak kita agar memperhatikan hal-hal utama sebagai pengikutNya, untuk tetap terbuka untuk menemukan kehendaNya dan melakukan apa yang menjadi kehendakNya. Apa yang menjadi kehendakNya adalah sebuah hati yang mau berfokus padaNya dan terbuka untuk melakukan kepentingan-kepentingan kerajaan Allah.

Banyak hal dalam hidup kita kita bisa membuat kita tidak berfokus lagi pada Tuhan. Hati kita bisa sarat dengan ke-egoan kita yang tidak memberi tempat pada Tuhan. Tuhan tidak lagi menjadi focus utama kita tetapi diri kitalah yang menjadi focus utama.

Mari kita belajar dari martir Dionisius dan Redemptus yang mau memberikan dirinya untuk mewartakan Kabar Gembira kendati nya menjadi tanggungannya. Kesediaan dan keberanian untuk melakukan kepentingan Tuhan meninggalkan zona amanya. Berani memberikan diri karena imanya bergelora untuk memperkenalkan keselamatan kepada orang lain. Kita adalah Dionisius dan Redempus zaman kita. Mari kita keluar dari zona aman kita dan maumelakukan kepentingan-kepentingan Tuhan.