AMIN
Sabtu, 8 Desember
Hari Raya Santa Perawan Maria dikandung Tanpa Noda
Lukas 1:26-38

Saudari-saudara terkasih, hari ini kita bersama dengan Gereja Universal, merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria dikandung Tanpa Noda. Paus Sixtus IV lah yang menetapkan hari raya ini pada tahun 1476. Paus Pius tidak mendefinisikan doktrin ini sebagai dogma, dengan demikian ia membiarkan Katolik Roma bebas untuk mempercayainya atau tidak tanpa dituduh sebagai sesat; kebebasan ini ditegaskan kembali oleh Konsili Trente. Kemudian, hari raya ini secara khusus didefinisikan sebagai dogma oleh Paus Pius IX dalam konstitusinya Ineffabilis Deus (Allah Tidak Dapat Dilukiskan) pada 8 Desember 1854.

Ketika saya merenungkan Maria, khususnya dalam Injil Lukas 1:26-38, satu kata yang muncul dalam benak saya untuk menggambarkan seluruh hidupnya adalah kata, AMIN. Sebuah kata yang dapat diterjemahkan, “Jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Atau bahasa gampangnya yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari “lakukan apa pun yang ingin Anda lakukan dalam hidup saya.” Ini, memang tanggapan Maria yang konsisten terhadap setiap situasi dalam hidupnya, terutama ketika dia tidak bisa mengerti mengapa hal-hal terjadi sebagaimana adanya.

Teks hari ini adalah, kemudian, panggilan dan tantangan kepada kita masing-masing, bahwa kita juga seperti Maria, mungkin bisa mengatakan YA untuk semua yang Allah ingin lakukan dalam hidup kita. Merupakan tantangan untuk terbuka dan menerima Roh Allah, sehingga kita juga dapat ‘melahirkan Juruselamat’ di dalam hidup kita.

Kita dapat menerapkan bacaan-bacaan hari ini ke dalam hidup kita masing-masing. Kita seringkali menjadi penyebab dosa dan rasa sakit dalam kehidupan orang lain. Mari kita menjadi orang yang membawa kesatuan dan penyembuhan karena itulah yang dibawa oleh Sang Juruselamat yang kita sedang nantikan di masa Adven ini.

Sama seperti yang terjadi pada Maria, semoga Firman Tuhan merasuki hati kita dan mencerahkan hidup kita. Amin