Jumat Pekan I Prapaskah, 15 Maret 2019
Bacaan: Yehezkiel 18:21-28; Matius 5:20-26
“Membawa persembahan”
Dalam Injil pada hari ini, Yesus berbicara sangat tegas dan jelas, karena ada yang mendasar yang ingin disampaikan dan disadarkanNya kepada kita semua. Seringkali kita bicara mengenai hal-hal besar, seperti jangan membunuh, yang menyangkut kehidupan orang lain, yang juga ciptaan Tuhan. Yesus ingin masuk lebih dalam, yakni ke dasar kehidupan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu bukan hanya membunuh, namun bersikap kurang baik kepada sesama pun sudah menjadi kesalahan besar. Bagi Yesus yang utama adalah sebagai ciptaan Tuhan, kita semua adalah manusia yang sama. Oleh sebab itulah harus terjalin relasi yang baik, saling menghormati berdasarkan kasih dan tidak saling merusak apalagi menghancurkan.
Begitu pula ketika kita membawa persembahan kepada Tuhan, namun kita masih membawa sakit hati dan melukai sesama, maka kiha harus berdamai dahulu. Tuhan tidak ingin menerima sesuatu dari kita jika kita sendiri tidak mempunyai hati yang bersih. Maka yang Tuhan kehendaki adalah sikap hati yang jernih dan bersih dari segala kejahatan. Jika ada reasi yang kurang baik kepada sesama, maka segeralah berdamai. Dalam hal inilah diperlukan pertobatan melalui pengampunan, karena dengan demikianlah hati menjadi tenang dan damai. Yang utama bukanlah persembahan dalam rupa barang yang kita bawa ke hadapaan Tuhan, melainkan persembahan diri kita sendiri yang kita bawa kepada Tuhan.
Marilah kita bertanya diri sekarang ini, apakah hati kita cukup jenih dan damai sekarang ini? Apakah ada sakit hati, marah, benci atau sikap lainnya yang ada di dalam diri kita? Saatnya kita sekarang membersihkan diri dengan pertobatan dengan memohon pengampunan dan memberi pengampunan kepada yang bersalah