Bijaksana Versus Bodoh

Mat 7:21-29

Dalam sebuah seminar hipnoterapi seorang pemateri mengatakan bahwa tantangan terbesar bagi peserta untuk melakukan hipnoterapi adalah memotivasi diri sendiri untuk melakukan sesuatu. Hipnoterapi diharapkan mampu membuat klien merubah cara pikirnya dan kemudian mampu melakukan pola hidup dan mendapatkan manfaat darinya. Jadi, kemampuan untuk memahami saja tidak cukup, tetapi harus sampai pada praktik. 

Saudari-saudaraku terkasih, tidak jarang ada jurang dalam hidup kita antara perkataan dan perbuatan. Dalam injil hari ini, yang merupakan bagian terakhir dari seri kotbah di bukit dalam Injil Matius, Yesus menegaskan siapa yang akan masuk ke dalam kerajaan Surga. Ujung dari pengajaran itu berkaitan dengan mendengarkan Sabda Allah. Menurut Yesus mereka yang akan memasuki Kerajaan Surga itu bukan yang hanya menyebut Tuhan, Tuhan, tetapi mereka yang melaksanakan kehendak Allah dalam hidupnya. Kita didorong untuk menghidupi Sabda Allah melalui tindakan nyata. Hal ini mengingat banyak orang hanya menjadi pendengar Firman dan kagum atasnya tetapi bukan pelaku Firman.

Pandemik Covid-19 dan permasalahan kemiskinan serta ketidakadilan hari-hari ini memberi kita kesempatan untuk memeriksa bagaimana kita membawa nilai-nilai Sabda Allah ke dalam tindakan nyata. Yesus memanggil kita untuk memastikan nilai-nilai kita selaras dengan ajaran-ajaran-Nya. Yesus menggunakan metafora membangun rumah ketika Dia memohon kita untuk membangun rumah kita di atas batu sehingga kita dapat menahan semua tantangan dan godaan dari dunia sekuler kita.

Mari kita mintakan pencerahan Roh Kudus dalam doa-doa kita untuk merefleksikan pertanyaan-pertanyaan ini: Apakah nilai-nilai yang saya pegang dalam hidup ini didasarkan pada pengajaran Yesus? Apakah saya menghabiskan waktu, uang, kemampuan kekayaan lainnya yang saya miliki selaras dengan nilai-nilai yang Yesus ajarkan? Bagaimana saya bisa keluar dari zona nyaman saya dan mencontoh Yesus? Apakah kehadiran saya membawa pengaruh yang positif bagi orang sekitar?

Semoga kita menjadi orang yang bijaksana, orang yang mendengarkan Sabda Allah dan melaksanakannya. Bukan orang bodoh yang hanya suka mendengarkan sabda Allah tetapi tidak suka melakukannya.

Tuhan memberkati!

This entry was posted in renungan. Bookmark the permalink.

Comments are closed.