Header image alt text

indonesian catholic online evangelization

Jadilah Saksi Kristus

Posted by admin on May 26, 2014
Posted in renungan  | 2 Comments

 

Kis 16:11-15

Yoh 15:26-16:4a

Tuhan memanggil dan memilih kita menjadi murid-muridNya untuk menjadi saksi-saksi Kristus dimana pun kita berada. Kesaksian terwujud dalam kata dan perbuatan yang sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan Yesus Kristus. Kita bersaksi ditengah-tengah kehidupan sehari-hari. Pada waktu kita berusaha untuk hidup baik, jujur, adil dan penuh cinta kasih (bersaksi), tidak semua orang menerima, bahkan ada yang membenci dan menolak kita. Jika hal itu terjadi, jangan terkejut, karena semua itu adalah bagian dari panggilan dan harus kita hadapi. Yesus pun ketika menegakkan apa yang benar juga mengalami berkali-kali penolakan dan pertentangan dari orang lain.

Akan tetapi jika kita mengalami pertentangan dari orang lain ketika kita menegakkan kebenaran, tidak perlu kecewa dan membalasnya, sebab Yesus Kristus akan senantiasa melindungi kita. Yesus membela kita, menemani dan memberi kekuatan kepada kita. Roh Kudus dicurahkan kepada kita, saat kita berjuang untuk meneggakkan kebenaran dalam kehidupan ini. Yang kita butuhkan agar Rahmat Allah bekerja dalam diri kita adalah percaya kepada Nya.

Persoalannya sekarang, sejauh mana kepercayaan kita kepada Kristus? Kita menjadi pribadi yang kuat jika iman kita juga kuat. Sebaliknya kita akan lemah/jatuh dalam dosa jika kita iman kita (kepercayaan pada Kristus) lemah. Roh Kudus bisa berkarya dalam hidup kita jika kita mau berkerja sama dengan Nya. Maka jika kita mau membuka hati pada Yesus Kristus, kita akan menjadi saksi-Nya.

Tuhan Yesus yang Maha kasih, Engkau telah berkurban untuk keselamatan kami. DihadapanMu, kami semua berharga. Engkau telah menganugerahkan panggilan kepada kami untuk menjadi saksi-saksi Mu dalam masyarakat. Semoga kami senantiasa setia berjuang untuk mewartakan kebaikan-kebaikan Mu kepada sesama kami. Demi Kristus pengantara kami. Amin.

Hidup Damai ditengah Perbedaaan

Posted by admin on May 25, 2014
Posted in Podcast 

Bukan Kotaku!

Posted by admin on May 23, 2014
Posted in renungan 

Bacaan: Yohanes 15: 18-20

“Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu. Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu.

Hari ini kami menginap di Klamath Falls, sebuah kota kecil 60 miles setelah perbatasan California dan Oregon. Hampir semua orang di rombongan kami, 42 peziarah dari San Fransisco, berkomentar, “hmmmm sepi sekali kotanya!” “Aku tak mau tinggal di sini!” “Ndak ada apa-apa!” Kebanyakan peziarah hanya memasuki gereja Hati Kudus saat ada di downtown kota. Sepi..sepi..dan tak ada hal lain yang bisa dilihat selain sungai di pinggir kota.

Kami merasa asing, seakan kota ini bukan bagian dari hidup kami yang biasanya bising, padat, penuh mobil, dan ramai. Sebagian dari kami tidak terbiasa lagi melihat daerah yang damai, suasana lebih tenang, hidup tidak tergesa-gesa, tak ada kemacetan. Orang takut sepi, tak ingin berada dalam suasana asing yang tidak terbiasa. Padahal ketakukan akan  kesepian dan ketengan bisa menjadi tanda kalau kita juga takut melihat diri kita sendiri.

Hari ini Yesus berkata, kita para pengikutNya bukan berasal dari dunia, tapi dari Allah. Dunia yang penuh kebisingan, ramai, dan tak pernah istirahat membuat kita sibuk dengan keadaan diluar. Sampai kadang kita lupa akan suasana batin terdalam. Keramaian dan kesibukan bisa membunuh suara batin kita yang butuh didengarkan dalam suasana hening dan diam.

Semoga perjalanan 3 hari berziarah menuju gua Maria berduka cita di Portland, memampukan sebagian dari peziarah ini untuk melihat hidup lebih dalam. Tidak terseret kesibukan tengah kota San Fransisco, dan membuat hidup menjadi dangkal tanpa makna dan guna bagi Allah dan sesama

Dalam peziarahan menuju Oregon

Sabda Bahagia

Posted by admin on May 23, 2014
Posted in Podcast 

Kotbah-Yesus

Sahabat Sejatiku

Posted by admin on May 22, 2014
Posted in renungan 

Bacaan: John 15:13-16

Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.  Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.   Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Setiap kali membaca sabda Yesus hari ini, saya selalu teringat tulisan Khalil Gibran tentang persahabatan  yang tiap kali saya baca semenjak di SMA. Ini kutipannya:

Sahabat adalah pemenuhan kebutuhan jiwa.

 

Dialah ladang hati, yang ditaburi dengan kasih dan dituai dengan penuh rasa terima kasih. Sahabat adalah naungan sejuk keteduhan hati dan Api unggun kehangatan jiwa, karena akan dihampiri kala hati gersang kelaparan dan dicari saat jiwa mendamba kedamaian 

Ketika ia menyampaikan pendapat,kalbu tak kuasa menghadang dengan bisikan kata “tidak”, dantak pernah khawatir untuk menyembunyikan kata “ya” 

 

Bilamana dia terdiam tanpa katahati senantiasa mencari rahasianya

 

Dalam persahabatan yang tanpa kata, segala fikiran, hasrat, dan keinginan terangkum bersama, menyimpan keutuhan dengan kegembiraan tiada terkirakan. 

 

Ketika tiba saat perpisahanjanganlah ada duka, sebab yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin akan nampak lebih cemerlang dari kejauhan.

 

Seperti gunung yang nampak lebih agung dari padang dan ngarai. 

 

Lenyapkan  maksud lain dari persahabatan  kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.Karena cinta berpamrih yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta, tetapi sebuah jaring yang ditebarkan ke udara hanya menangkap kekosongan semata 

 

Persembahkan yang terindah bagi persahabatan.Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah diamengenali pula musim pasangmu. Karena persahabatan kan kehilangan makna jika mencarinya sekadar bersama guna membunuh waktu.

Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu 

 

Sahabat kan  mengisi kekuranganmu bukan mengisi kekosonganmu.Dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa kegirangan

 

Berbagi duka dan kesenangan Karena dalam rintik lembut embun, hati manusia menghirup fajar yang terbangun dan kesegaran gairah  kehidupan.

Yesuslah sahabat sejati kita, dan semoga Dia membantu kita menemukan sahabat-sahabat dalam perjalanan hidup setiap hari. Pun semoga kita bisa menjadi sahabat bagi sesama. Seorang teman berkata, “True friends are commited and stand by your side even in the rough way of your life.”

Translate »