Keluarga: Sumber dari Hal-Hal Terbaik dalam Hidup
Hari ke-5 dalam Oktaf Natal
Lukas 2:22-35
29 Desember 2015
Di zaman ini, keluarga terus diserang dan menghadapi pencobaan yang bertubi-tubi. Perceraian, perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan terhadap wanita dan anak, eksploitasi anak, pornografi, penyalahgunaan kontrasepsi, aborsi, dan kemiskinan adalah penyakit-penyakit yang terus mengancam keluarga. Ini adalah tugas kudus dari setiap orang baik Katolik maupun bukan untuk melindungi keluarga. Namun, mengapa kita perlu menjaga keluarga dari segala kejahatan ini?
Salah satu alasan utama adalah bahwa di dalam keluarga, kita semua belajar hal-hal terbaik dalam hidup. Selain belajar untuk mengatakan ‘Mama’ atau ‘Papa’ atau bagaimana cara berjalan, kita juga belajar untuk mengasihi dengan sungguh, untuk mempercayai orang lain, untuk setia kepada sesama, untuk memberi dengan murah hati, dan membuat pengorbanan yang sejati. Jika kita selalu ragu-ragu untuk mencintai, atau tidak mau untuk berbagi, akar penyebabnya mungkin ada dalam keluarga. Kita tidak melihat nilai-nilai luhur ini tumbuh berkembang di dalam keluarga kita. St Theresa dari Avila sendiri bersaksi dalam otobiografinya, “Jika saya tidak begitu jahat itu, ini karena saya dibantu dengan memiliki orang tua yang saleh dan takut akan Allah, dan juga bahwa Tuhan memberikan saya rahmat-Nya untuk membuat saya baik.”
Yesus dilahirkan di dalam sebuah keluarga. Keluarga-Nya bukanlah yang paling sempurna karena Maria dan Yusuf bukan orang kaya dan tidak bisa memberikan banyak untuk Yesus, tapi tetap saja, Maria dan Yusuf adalah orang tua yang tepat bagi Yesus. Dia taat kepada Bapa-Nya di surga sebagai Ia melihat Maria yang telah taat kepada kehendak Allahsaat Maria menerima kabar dari malaikat Gabriel. Yesus adalah pengkhotbah yang tekun karena Yesus dilatih oleh Yusuf, sang tukang kayu yang tekun. Dan yang paling penting, jika Yesus mampu mengasihi sepenuhnya dan mengorbankan diri-Nya untuk keselamatan kita, itu karena Dia melihat Maria dan Yusuf yang sepenuh hati bersedia untuk meninggalkan segalanya demi Yesus.
Keluarga mungkin hanya unit terkecil dalam masyarakat, tetapi kita perlu mengingat bahwa keselamatan kita berasal dari keluarga. Perjalanan kita ke surga mengambil langkah pertama dalam keluarga kita.
Frater Valentinus Bayuhadi Ruseno, OP
(English Edition)
Family: The Best Thing in Life
Fifth day in Christmas Octave
Lukas 2:22-35
December 29, 2017
Our families are fiercely attacked than never before in any history of humanity. Divorce, infidelity, domestic violence, child abuse and labor, sexual exploitation, pornography, contraception, abortion, and dehumanizing poverty are diseases that threaten the family. It is a sacred duty of every Christian to protect the family. Yet, why we need to guard the family from all these evil?
One of the ultimate reasons is that it is within the family that we all learn the best things in life. Aside from learning to say ‘Mama’ or how to walk, we learn to love genuinely, to trust others, to be faithful to one other, to give generously, and to make true sacrifice. If we are always hesitant to love, or unwilling to share, the root causes may be in the family. We did not see these virtues strive in our family. St. Teresa of Avila herself testified in her autobiography, “If I had not been so wicked it would have been a help to me that I had parents who were virtuous and feared God, and also that the Lord granted me His favor to make me good.”
Jesus was born into a family. It was not a perfect family since Mary and Joseph was not rich and perhaps could not provide much for Jesus, but still, Mary and Joseph were the right parents for Jesus. He obeyed His Father as He saw Mary who had been obedient to God’s will in the Annunciation. He was hard-working preacher because Jesus was trained by dedicated Joseph, the carpenter. Most importantly, if Jesus was able to love fully and sacrifice Himself for our salvation, it is because He saw in Mary and Joseph who wholeheartedly willing to abandon everything for the sake of Jesus.
Family may be just the smallest unit in the society, but we need to remember our salvation comes from the family. Our journey to heaven takes its first step in our families.
