Rm Yusuf Dimas Caesario O.Carm
Markus 4:26-34
Dalam Injil hari ini, Yesus mengajarkan tentang Kerajaan Allah melalui dua perumpamaan: benih yang tumbuh sendiri dan biji sesawi. Ia menggambarkan bagaimana Kerajaan Allah seperti benih yang ditaburkan, yang tumbuh dengan cara yang misterius, tanpa kita sadari. Juga, seperti biji sesawi yang kecil, tetapi kemudian menjadi pohon besar tempat burung-burung bersarang.
Dua perumpamaan ini mengajarkan kita bahwa rencana Allah sering kali bekerja dalam cara yang tak terlihat dan membutuhkan kesabaran. Tuhan yang menumbuhkan, kita hanya menabur dan merawat. Namun, sering kali kita ingin segala sesuatu instan—pekerjaan yang sukses, relasi yang harmonis, doa yang langsung terkabul, iman yang langsung kokoh, dsb. Kita lupa bahwa dalam kehidupan rohani, ada proses yang harus dijalani dengan sabar, tekun, dan setia.
Dunia Serba Cepat VS Cara Allah
Di zaman sekarang, kita terbiasa dengan sesuatu yang cepat: makanan cepat saji, internet super cepat, belanja online dalam hitungan menit. Kita sering kali menerapkan pola pikir ini dalam hidup beriman. Kita ingin doa-doa segera dijawab, pertumbuhan iman langsung terasa, perubahan hidup datang seketika.
Namun, Yesus mengingatkan kita bahwa Kerajaan Allah bekerja seperti benih yang tumbuh perlahan. Tuhan sering kali bekerja dalam keheningan, dalam proses yang tidak langsung terlihat hasilnya. Mungkin kita berdoa bertahun-tahun untuk seseorang, dan perubahan terjadi bukan sekarang, tapi bertahun-tahun kemudian. Mungkin kita melayani tanpa melihat dampaknya langsung, tapi Tuhan sedang bekerja dalam hati orang-orang yang kita layani.
Refleksi Pribadi
Apakah saya bersedia untuk bersabar dalam proses pertumbuhan iman saya dan orang-orang di sekitar saya?
Apakah saya percaya bahwa Tuhan tetap bekerja, bahkan ketika saya tidak melihat hasilnya secara langsung?
Dalam hal apa saya harus lebih tekun dan setia menabur, meskipun saya belum melihat buahnya?
Doa Penutup
Ya Tuhan, Engkau adalah Sang Penabur yang menumbuhkan benih iman dalam hati kami. Ajarilah kami untuk percaya pada proses-Mu, meskipun sering kali kami tidak melihat hasilnya secara langsung. Berilah kami kesabaran untuk bertumbuh dalam iman, harapan, dan kasih, serta kesetiaan ketekunan dalam melayani tanpa menuntut hasil instan. Semoga kami selalu percaya bahwa Engkau bekerja dengan cara yang lebih indah daripada yang kami bayangkan. Amin.