Kamis Oktaf Natal, 31 Desember 2020

Bacaan: 1 Yoh. 2:18-21 Yoh. 1:1-18

Kita tiba di penghujung tahun 2020 dan lembarannya akan segera kita tutup dengan semua pengalaman yang telah terjadi selama perjalanan tahun ini. Seluruh pengalaman di tahun ini baiklah kita rangkum dengan ucapan syukur, karena Tuhan selalu menyertai dan memberikan yang terbaik kepada kita semua. Memang Tuhan tidak pernah berjanji bahwa semuanya akan selalu baik, tidak ada kesusahan, pandemi atau selalu akan sukses! Tuhan berjanji untuk selalu menyertai kita apapun situasi hidup kita, Tuhan selalu mencintai dan setia kepada kita. Cinta dan kesetiaan Tuhan itulah yang perlu selalu kita syukuri dalam kehidupan kita selama ini. Dengan bersyukur, maka kita akan semakin mengalami kasih dan karunia Tuhan yang terus melimpah di dalam kehidupan kita.

Santo Yohanes menulis dengan indah realita kasih Allah itu di dalam hidup kita di dalam Injilnya yang kita dengarkan pada hari ini. Yohanes membuka tulisannya ini dengan sebuah rangkuman yang sangat padat dan mendalam tentang kasih Allah yang tercurah bagi kita semua. Kasih Allah yang hadir di dalam Terang sejati untuk mengusir kegelapan hidup manusia yang tercemar oleh dosa. Kasih dan Terang itulah yang hadir di dalam diri Tuhan Yesus Kristus, Allah yang menjadi manusia. Inilah misteri Natal, yang selama hari-hari ini kita rayakan setiap hari. Sungguh luar biasa, Allah yang begitu Mahakuasa dan Mahatinggi, sekarang berkenan menjadi manusia yang begitu dekat bahkan tinggal bersama manusia. Inilah kecintaan Allah kepada kita bahkan dengan merendahkan DiriNya menjadi seorang manusia sederhana di antara semua manusia yang miskin dan menderita. Semuanya itu terjadi karena kasih Allah kepada manusia dan demi keselamatan kita semua.

Bagaimana dengan tanggapan dan penerimaan kita akan Kasih Allah dalam diri Yesus Kristus selama ini? Dalam Injil tadi dikatakan bahwa Ia datang kepada milikNya namun milikNya tidak menerimaNya alias menolakNya. Menolak Kasih berarti menolak Keselamatan yang ada di dalam diri Tuhan Yesus Kristus. Inilah realita yang terjadi sewaktu Yesus datang ke dunia dan ternyata masih juga terjadi di jaman kita sekarang ini. Oleh sesbab itulah kita semua disadarkan di penghujung tahun ini, bagaimana sikap dan penerimaan kita akan Tuhan Yesus Kristus selama ini, khususnya dalam tahun 2020 ini. Saatnya kita melihat diri kita masing-masing dan menyadari sikap hidup kita, terutama bagaimana kita menghidupi iman kita kepada Tuhan. Jangan biarkan diri kita semakin menjauh dari Tuhan dan Keselamatan, yang menjadi tujuan hidup kita. Saatnya sekarang ini kita menegaskan langkah supaya Tahun Baru 2021 yang sebentar lagi kita masuki, menjadi tahun yang pernuh berkat bagi kita. Marilah kita semakin membuka hati bagi Tuhan Yesus Kristus dan mencintaiNya secata total.