Markus 7:14-23

Dalam perikop Injil hari ini Yesus mengajarkan bahwa bukan apa yang masuk melainkan apa yang keluar dari dalam hati seseorang itulah yang membuatnya najis. Hati atau pikiran adalah pusat jiwa seseorang, kekuatan rohani manusia yang memungkinkan kita untuk mengenal, berpikir dan menghendaki. Semua yang kelihatan dari luar karena itu datang dari dalam hati manusia. Kalau kondisi batin seseorang baik maka kebaikan akan terpancar dari dalam. Sebaliknya, jika batinnya penuh dengan pikiran jahat, yang keluar adalah hal-hal jahat, dan itulah menajiskan atau merusak seseorang.

Sebagai orang-orang yang menerima rahmat pembaptisan kita diharapkan memiliki kontak batiniah dengan Kristus yang adalah jalan, kebenaran dan hidup. Hal ini mungkin karena Roh Kudus menyucikan hati dan pikiran, jiwa kita untuk mengenal dan menerima injil keselamatan dan sedapat mungkin menghayatinya dalam hidup kita. Relasi pribadi dengan Tuhan karena itu hendaknya selalu dibangun, dipupuk melalui hidup rohani yang sehat, yang baik, melalui Ekaristi, doa dan perenungan akan sabda Allah, melalui pertobatan terus-menerus, melalui kasih dan kerendahan hati, agar kita semakin memiliki keserupaan dengan Kristus, guru dan teladan keselamatan semua orang. Tidak gampang untuk menjadi pengikut setia Tuhan karena keinginan-keinginan daging dan pengaruh dunia selalu menantang kita. Mengikuti Yesus sesungguhnya berarti memikul salib, melalui jalan penderitaan, pengekangan dan penguasaan diri, agar kita kiranya boleh diselamatkan oleh pengorbanan dan kasih Kristus sendiri.