Markus 7:31-37

Hari ini kita mendengar kisah tentang penyembuhan yang dilakukan Yesus terhadap seseorang yang menderita tuli dan gagap. Ketiadaan fungsi-fungsi ini merupakan gambaran ketidaksempurnaan manusia.

Di dalam bacaan pertama, kesempurnaan manusia itu hilang karena kejatuhannya ke dalam dosa. Telinga punya fungsi utama untuk mendengarkan sabda Allah dan mengikuti perintah-Nya, sedangkan lidah untuk mewartakan dan memuliakan Allah dan karya-karya ciptaan-Nya. Semua ini hilang oleh dosa, dan manusia mengikuti keinginan si jahat. Tatanan batiniah menjadi terganggu, tiadanya gambaran yang benar tentang diri, yang berarti pula keterputusan manusia dengan yang Ilahi.

Untuk memulihkan itu semua, Kristus datang ke dalam dunia. Episode Injil hari ini jelas memperlihatkan bahwa Kristus datang untuk memulihkan kembali manusia dengan membawanya kembali ke dalam kasih dan pelukan Allah, dan semua ciptaan kembali pada tatanannya yang benar. Dengan telinga yang terbuka, Yesus membawa manusia untuk mendengarkan dan mengingat kembali suara Allah sebagai sumber kebenaran, dan dengan lidah dibebaskan untuk memberi kesaksian dan mewartakan kasih dan kemuliaan Allah.

Misteri dan karya keselamatan Allah ini terus berlangsung melalui pewartaan Injil dan pelayanan sakramen. Gereja dipanggil untuk tujuan ini sebagai sakramen keselamatan. Sadar bahwa ketidaksempurnaan kita menjadi alasan kedatangan Kristus, semoga hati kita terbuka kepada suara panggilan Allah agar berpartisipasi dan aktif dalam misi Ilahi ini yakni realisasi janji keselamatan agar segalanya menjadi baru, sempurna seperti adanya.