Kamis, 18 Februari 2021
Lukas 9:22-25
Menjadi murid Kristus adalah panggilan hidup karena iman kepada-Nya sebagai jalan kebenaran dan hidup. “Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.”(Yoh 14:6). Panggilan tersebut adalah anugerah yang mulia, karena sekalipun sebagai manusia yang memiliki banyak kelemahan, namun Tuhan berkenan untuk menjadikan mereka sebagai penjala manusia, untuk menyelamatkan jiwa-jiwa mereka.”Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.”(Mrk 1:17). Oleh karena itu, hidup mereka bukan lagi untuk kepentingan duniawi, namun menjadi sarana dan alat (Sakramen) untuk menghadirkan belas kasih Allah dan keselamatan kepada manusia dan alam semesta.
Sebagai orang-orang yang telah dipanggil dan dipilih oleh Allah, maka setiap murid Kristus mendapat bekal kekuatan dari Kristus. ”Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.”(Yoh 15:16). Dengan demikian mereka tidak berjalan sendiri, karena Roh Kudus sendiri yang akan menuntun dan menyertai mereka. “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”(Mat 28:20). Sabda Tuhan tersebut bisa dialami jika seseorang percaya atau memiliki iman pada Kristus, sang Mesias. Akhirnya panggilan tersebut membutuhkan jawaban pribadi dari setiap murid-murid Kristus atau dari mereka yang terpanggil untuk mengikuti-Nya. Jawaban tersebut menuntut suatu keberanian, yaitu menyangkal diri dan setia untuk memanggul salib Bersama Kristus. “Kata-Nya kepada mereka semua: Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.”(Luk 9:23).
Memikul salib setiap hari, artinya dengan sukacita mempersembahkan kepada Allah, seluruh pengorbanan karena membela dan memperjuangankan nilai-nilai iman, pengharapan dan kasih di dalam hidup. Di dalam setiap pengorbanan tersebut, seseorang beriman, bersama Kristus melahirkan dan menumbuhkan harapan, damai dan keselamatan bagi semua orang. Dengan demikian jalan salib Kristus adalah jalan untuk mencapai kebangkitan dan kemenangan atas kelemahan dan dosa-dosa manusia. Setiap orang yang mau bergabung dan berjuang Bersama-Nya maka ia akan memperoleh buah-buah dari kebangkitan tersebut. “Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.”(Yoh 11:25).
Buah dari pengorbanan salib Kristus adalah perdamaian manusia dengan Allah. Kristus telah berkorban supaya setiap orang memperoleh hidup kembali di dalam Kerajaan Sorga. “..dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.”(Kolose 1:20). Setiap orang di dunia merindukan Firdaus di mana semua orang bisa hidup damai dengan sesamanya, damai dengan alam semesta, dan dengan Allah penciptanya. Siapakah yang mau ikut ambil bagian dalam karya pendamaian dan keselamatan tersebut? Tuhan Yesus mengetok setiap hati manusia, agar mereka mengikuti-Nya dan bersama-sama menghadirkan Kerajaan Allah: Kerajaan Damai. Ketika seseorang menerima undangan-Nya, maka ia akan dengan rela memanggul salibnya setiap hari dengan setia, sebab dengan cara itu, kedamaian dan keselamatan akan datang. “Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.”( 1 Kor 1:18).