RABU, 31 MARET 2021

Mat 26:14-25

            Dosa membuat diri kita terbelenggu oleh keinginan dan kehendak kita semata. Akibat dosa menjadikan diri kita menjauhkan dari kasih Allah. Bibit dosa dimulai dari sikap acuh dan dingin terhadap kasih Allah dan pada saaatnya dosa itu menjadi tindak kejahatan. Itulah yang dialami oleh Yudas Iskariot. Di saat Yesus berbicara mengenai penyerahan DiriNya sebagai wujud tindakan kasih, di saat yang sama Yudas Iskariot merencanakan kejahatan dan bertanya kepada imam-imam kepala mengenai imbalan apa yang akan dia terima sebagai upah menyerahkan Yesus. Yudas berbicara mengenai imbalan dan keuntungan, sedang Yesus berbicara mengenai pengorbanan diri dan penderitaan. Yesus dengan sadar menghadapi penderitaan karena kasih dan belaskasihNya kepada manusia. Yudas mungkin tidak mempunyai maksud untuk mengkhianati Yesus. Tindakan penkhianatan tersebut dimotivasi oleh kekecewaannya kepada Yesus dan juga oleh keserakahannya. Yudas Iskariot memimpikan Yesus sebagai tokoh yang memiliki kekuasaan politis, seperti raja. Namun hal itu tidak terjadi. Akhirnya Yudas menolak untuk menerima Yesus sebagai Mesias, Raja Damai yang diurapi Allah. Yesus datang ke dunia sebagai seorang Hamba yang melayani, menghadirkan Kerajaan Allah di dunia.

            Tak jarang kita dibelenggu oleh keinginan dan kehendak diri kita sendiri dan berkeras hati serta tidak peduli dengan apa yang dikehendaki Allah. Kita tak jarang melakukan apa yang dilakukan oleh Yudas Iskariot. Kita lebih memilih menjadi buta daripada melihat karya kasih Allah dan memilih tuli daripada mendengarkan bisikan Roh Kudus yang menuntun kepada kebaikan. 

“Allah Bapa kami, kuatkanlah kami dalam mengatasi kelemahan dan kerapuhan kami. Kami memohon kepadaMu agar kami tetap setia kepada kehendakMu dan mempunyai keberanian serta hati yang berkobar dalam mengikuti jalan salibMu”