Selasa dalam Oktaf Paskah, 6 April 2021
Bacaan: Kis. 2:36-41; Yoh. 20 :11-18
“Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari ?’’ Perkataan yang disampaikan oleh malaekat ini diulangi oleh Yesus kepada Maria Magdalena. Kesedihan, itulah yang dialami oleh Maria karena wafat Yesus, pribadi yang sangat dicintainya. Pengampuan Yesus telah mengubah seluruh hidup Maria dan menjadi pribadi baru dan selalu mengikuti Yesus. Oleh sebab itu pula sekarang Maria mendapat anugerah istimewa karena ia disapa oleh Yesus yang bangkit mulia dengan sapaan, “Maria”. Ketika namanya disebut, maka terbukalah mata dan hatinya sehingga ia mengenal Yesus. Hatinya bersukacita dan kesedihannya menjadi sukacita yang luar biasa. Inilah sukacita kebangkitan, sukacita Paskah yang meneguhkan kembali iman dan cintanya kepada Yesus. Dengan sukacita itu pulalah, Maria pergi menemui para rasul Yesus dan mewartakan bahwa ia melihat Tuhan. Luapan sukacita ini juga menjadi luapan iman Maria yang diungkapkan kepada semua pengikut Yesus lainnya.
Pengalaman iman Maria akan Yesus yang bangkit mulia ini hendaklah menjadi pengalaman iman kita pula. Perayaan Paskah yang sedang kita rayakan ini bukanlah menjadi perayaan rutin, namun inilah perayaan iman kita. Pusat dan pokok iman kita ada pada Pribadi Yesus Kristus yang sekarang bangkit mulia. Tentu kita juga sadar bahwa menjadi seorang beriman tidaklah sekali jadi, melainkan melalui sebuah proses yang terkadang cukup panjang. Iman membutuhkan sebuah pengalaman personal seperti Maria Magdalena, pengalaman akan Tuhan yang mencintai kita. Kita harus selalu terbuka akan rahmat Tuhan yang tercurah di dalam semua sisi kehidupan kita. Melalui berbagai tantangan kehidupan, bahkan terkadang merasakan Tuhan tidak ada, janganlah lari dariNya. Seperti Maria, ia datang kepada Yesus sebagai sumber kehidupan dan kekuatannya. Semoga Perayaan Paskah ini semakin meneguhkan kita dan membuat kita siap untuk membagikan pengalaman iman ini kepada sesama kita. Jadilah pewarta iman melalui hidup harian kita.