Kis 8:26-40; Yoh 6:44-51
Kamis, Pekan ke III Paskah
Dalam Injil hari ini, Yesus menyatakan bahwa kedatangan kita kepada Yesus adalah sebagai tanggapan terhadap tarikan Bapa, “Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.” Allah Bapa menarik semua orang kepada Putra-Nya dan kedatangan kita untuk percaya kepada Yesus selalu sebagai tanggapan atas inisiatif Tuhan terhadap kita.
Tuhan akan berusaha menarik kita kepada Putra-Nya dengan berbagai cara. Dalam bacaan pertama hari ini, seorang sida-sida, kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, menjadi percaya kepada Yesus. Allah Bapa menarik dia kepada Yesus pertama-tama melalui Kitab Suci. Saat dia membaca dari nabi Yesaya, pertanyaan muncul di hati dan pikirannya. Pertanyaan-pertanyaannya yang timbul dari pembacaan reflektifnya terhadap Kitab Suci adalah sarana yang melaluinya Allah menarik dia kepada Putra-Nya. Tuhan terus menarik orang Etiopia kepada Yesus melalui pelayanan Filipus, yang dapat terlibat dengan pertanyaan orang Etiopia dengan cara yang membantu. Hal ini menyebabkan orang Etiopia bertanya kepada Filipus untuk minta dibaptis, “Apakah ada sesuatu yang menghentikan saya untuk dibaptis?” Allah Bapa membawanya ke titik di mana dia meminta untuk dibaptis. Dia dibenamkan ke dalam hidup Yesus yang bangkit.
Saudari-saudaraku, Tuhan terus menarik kita kepada Putra-Nya melalui Firman Tuhan dan melalui pelayanan orang beriman lainnya, seperti Filipus. Tuhan tidak pernah berhenti menarik kita kepada Putra-Nya. Gereja yang membantu dan ramah yang diwakili oleh Filipus adalah cita-cita yang didesak oleh Paus Fransiskus yang ingin melihat sukacita Injil bersinar dalam kehidupan semua orang yang menerimanya. Paus Fransiskus merupakan sosok perwarta yang sangat inspiratif. Kehadirannya dalam setiap perjumpaan membawa sukacita bagi banyak kalangan. Kita juga dapat membantu menyebarkan kabar baik, seperti orang Etiopia yang pulang untuk membawa iman ke negaranya sendiri. Dasar dari ini semua adalah perjumpaan dengan Yesus yang membawa sukacita.
Saudari-saudaraku yang terkasih, tugas menginjili baik itu lingkungan terdekat kita, tempat yang jauh atau bahkan bangsa lain bisa tampak menjadi beban jika fokus kita hanya pada kemampuan kita sendiri. Bagaimanapun, Roh Kudus telah merencanakan segalanya. Maka, yang perlu kita lakukan hanyalah mendengarkan Roh dan siap sedia mengikuti arahan-Nya. Marilah kita berdoa semoga kita fokus pada Roh Kudus untuk dijadikan alatnya dalam mewartakan Injil dan bukan pada diri kita sendiri. Dan mari kita juga selalu menjadikan Yesus sebagai Roti Hidup Sang Sumber kekuatan kita. Dalam Injil hari ini Yesus mengatakan, “Akulah Roti Hidup yang turun dari surga. Jika seseorang makan roti ini dia akan hidup selamanya; roti yang akan kuberikan adalah daging-Ku, untuk kehidupan dunia.”