Kis 9:1-20; Yoh 6:52-59
Jumat, Pekan ke III Paskah
Dalam Injil hari ini, Yesus berbicara tentang pentingnya makan daging-Nya dan meminum darah-Nya untuk mendapatkan kehidupan darinya. Namun, di masa Covid ini, banyak orang Katolik yang belum bisa menerima Tubuh Kristus secara sakramental dalam perayaan Ekaristi. Kita harus hidup tanpanya dan ini merupakan kerugian besar bagi banyak umat Katolik. Namun, Tuhan menemukan cara lain untuk datang kepada kita ketika kita tidak dapat menerima-Nya dalam Ekaristi.
Dalam bacaan pertama hari ini, Tuhan datang kepada Santo Paulus dengan cara yang sangat mencolok. Datanglah cahaya dari surga di sekelilingnya dan, sebagai hasilnya, dia jatuh ke tanah dan dia mendengar Tuhan berkata kepadanya, “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya aku?” Pengalaman dramatis seperti itu tentu bukan pengalaman sehari-hari. Biasanya, Tuhan datang kepada kita dengan cara yang jauh lebih biasa. Tuhan dapat datang kepada kita melalui keindahan alam yang menyegarkan. Tuhan juga bisa datang kepada kita melalui orang lain, sama seperti Tuhan datang kepada Paulus melalui Ananias yang masuk ke rumah Saulus pada bacaan pertama hari ini. Tuhan yang datang kepada Paulus melalui Ananias sebelumnya datang kepada Ananias melalui sebuah penglihatan. Ananias mendengarkan Tuhan yang berbicara kepadanya dan mengarahkan dia ke tempat tinggal Saulus. Ananias mendengarkan dan melakukan apa yang Tuhan perintahkan.
Saudari-saudaraku yang terkasih, Tuhan terus datang dan berbicara kepada kita, melalui firman-Nya hari ini. Sabda Tuhan tetap menjadi firman yang hidup bagi kita masing-masing saat ini. Di masa-masa Covid ini, ketika kita tidak dapat menerima tubuh-Nya secara sakramental dalam perayaan Ekaristi, adalah baik bagi kita untuk waspada terhadap banyak cara lain dimana Tuhan datang dan berbicara kepada kita. Hari-hari ini marilah kita mempertajam kesadaran kita tentang banyak cara lain dimana Tuhan selalu mengunjungi kita.