Kis 20:28-28 Yoh 17:11b-19

Injil hari ini mengisahkan tentang Doa dan Wasiat akhir Yesus kepada murid-murid pada Malam Perjamuan Terakhir sebelum kematian-Nya. Sebagai Imam Agung, Yesus bertindak tidak hanya sebagai Perantara keselamatan antara Allah dan manusia, melainkan di saat yang sama menjadi Korban yang mempersembahkan diri-Nya lewat sengsara dan wafat-Nya di Salib. Inti dari doa Yesus adalah “agar mereka menjadi satu.” Inilah harapan utama Yesus. Ia memohon agar murid-murid yang telah dipilihnya selalu dijaga, dilindungi dan diberkati sebagai satu kawanan, selalu tinggal dalam kesatuan dengan Bapa melalui perantaan Putra dan kesatuan di antara mereka yang dipilih dan dikuduskan-Nya. Sebab hanya dalam Roh dan iman yang dikaruniakan Allah, mereka akan mampu dan bertahan dalam melaksanakan tugas pewartaan yang dipercayakan Guru dan Penyelamat mereka yang diutus Bapa. Yesus juga dalam doa-Nya menyebutkan alasan mengapa murid-murid yang dipilih-Nya harus dikuduskan dalam kebenaran, yakni karena dunia membenci mereka. Mereka akan mengalami pelbagai cobaan, penolakan dan penyiksaan oleh kuasa Si Jahat, yakni Iblis. Ia berdoa: “Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

Merenungkan kata-kata Yesus ini dalam doa-Nya bagi pengudusan para murid dan karya perutusan mereka di dalam dunia, kita melihat bahwa Gereja dan tugas pewartaan yang diembannya di semua tempat dan segala zaman bergantung sepenuhnya pada Kuasa dan Penyelengaraan Ilahi. Tugas pengudusan dunia dan manusia melalui pewartaan Injil, melalui pengajaran iman, melalui pelayanan sakramen-sakramen Gereja, melalui keterlibatan aktif di dalam kehidupan sosial oleh para pelayan yang diutus Allah di dalam Gereja adalah semata-semata karya Allah sendiri. Yesus telah menguduskan para Rasul dan tugas pewartaan mereka seluruhnya ada dalam kuasa Allah. Di dalam Roh Kudus, yakni Roh Kebenaran yang dijanjikan dan diutus Bapa dan Putra, karya penyelamatan Allah di dalam dunia mendapatkan makna dan arahnya yang benar. Dengan ini misteri keselamatan Allah yang diwahyukan melalui Kristus kepada Gereja dalam ziarah rohaninya di dunia, hidup dan pewartaannya, hanya dapat berarti dan efektif kalau ada keterlibatan misioner, yakni bersentuhan langsung dengan keseharian hidup umat, konteks kebudayaaan, agama dan sosial, yang oleh dan dalam kuasa Roh Allah sendiri, benar-benar digeluti, digarami dengan nilai-nilai Injil, ajaran dan tradisi iman, melalui karya pastoral-pelayanan Gereja di dalam dunia. Hanya di dalam kuasa dan penyelenggaraan Ilahi dan keterlibatan misioner Gereja, kita boleh berharap bahwa doa Yesus benar-benar terwujud, yakni agar kita semua menjadi satu, satu kawanan dengan satu Gembala, Imam Agung Allah, Kristus sendiri.