Ex 34:29-35; Mat 23:44-46

Di dunia ini banyak harta. Ada harta bergerak dan tidak bergerak. Ada banyak orang kaya oleh uang, emas, tanah, pelbagai busines perusahaan etc. Orang juga berlomba untuk mencari kebahagiaan dengan pelbagai cara. Yang terakhir kita lihat pendiri dan pemilik Amazon Jeff Bezos mengembangkan Space Tourism program dengan harga yang super melangit dan diperuntukkan khusus untuk para billionaire yang mampu untuk membayar biaya untuk mengelilingi ruang angkasa. Sementara itu banyak orang menderita kelaparan dan menderita setiap hari tanpa memiliki sepeser pun untuk bertahan hidup. Inilah paradox dunia! Jadi, nampak bahwa kebahagiaan tidak cukup hanya dengan melakukan turisme konvensional seperti terjadi selama ini dengan mengelilingi pelbagai tempat indah dan menarik di atas planet bumi ini. Selain itu, manusia sudah sampai ke bulan dan pelbagai program ruang angkasa sudah ditargetkan untuk menjelajahi pelbagai planet yang ada dan dapat dijangkau manusia. Mimpi ini bukan tidak mungkin suatu saat akan terealisasi.

Apa yang sesungguhnya manusia harus cari dan dapatkan dalam hidup ini? Tanpa mengurangi kontribusi paling berharga dari kemajuan ilmu dan teknologi dewasa ini, kita juga melihat bahwa sebagai orang beriman, kita diingatkan untuk mengetahui apa yang paling penting dan paling dibutuhkan dalam hidup kita. Kitab Suci memiliki perspektif sendiri tentang harta yang sesungguhnya yang harus kita cari dan harus didapatkan agar jiwa kita tenang dan mendapatkan kebahagiaan. Harta itu tidak lain adalah “harta terpendam” atau “mutiara” yang tak terkira harganya yakni Allah dan Kerajaan-Nya. Yesus berkata dalam Matius 16:26: “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?”

Kita diingatkan bahwa orang boleh berlomba memiliki dunia dan segala kekayaannya, namun untuk kita orang beriman memiliki Allah adalah harta yang paling besar. Kita harus yakin bahwa kita adalah milik Allah. Dengan kata lain, Allah memiliki kita karena iman dan harapan akan belas kasih dan penyelenggaraan Ilahi dalam hidup kita. Sebab, jika kita memiliki Allah, kebahagiaan dan kemerdekaan sejati akan menjadi hadiah terbaik dan terindah yang kita dapatkan tanpa harus berkeliling di luar angkasa atau antarplanet untuk mendapatkannya. Jika Allah hidup dan tinggal di dalam hati kita, segala yang lain yang dibutuhkan dengan sendiri akan ditambahkan. Kasih dan keselamatan Allah adalah mutiara terindah yang harus kita cari dan dapatkan dalam hidup ini.