Selasa, 26 Juli 2022



Matius 13:16-17

Yesus menyampaikan hal yang meneguhkan panggilan para murid-Nya dengan mengajak menyadari betapa berbahagianya mereka karena bisa mengalami kebersamaan dengan Tuhan. Yesus mengarahkan mereka untuk menerimanya bukan sebatas pengalaman jasmani, namun sebagai peristiwa rohani atau iman, yang bersifat kekal dan yang mampu menyelamatkan jiwa mereka. “Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.”(Mat 13:16).

Dengan demikian, yang selalu menjadi sumber damai dan kebahagian adalah relasi penuh iman antara Tuhan dan manusia. Relasi yang dimaksudkan adalah keterhubungan secara terus-menerus pribadi manusia dengan Yesus sebagai nafas hidupnya, yang dengan iman tersebut mampu merasakan penyertaan dan kasih Tuhan. “Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”(Mat 13:17).

Oleh karena itu yang penting adalah menyadari, meresapkan dan mengendapkan pengalaman di dalam hati semua kebaikan Tuhan yang dialami melalui peristiwa-peristiwa yang terjadi. Kerena banyak peristiwa-peristiwa yang telah menjadi tanda kehadiran Kristus yang terlewati begitu saja tanpa bekas yang disebabkan karena tidak disadari dengan imannya. Dengan demikian seseorang akan bisa melihat dan mendengar bukan hanya dengan mata dan telinganya tetapi juga dengan hatinya yang penuh dengan iman.

Oleh karena itu, berbahagia sekali jika setiap orang bisa meraskan di dalam hatinya kasih dan kebaikan Tuhan melalui imannya. Jika seseorang percaya akan kehadiran Kristus, ia akan bisa melihat dan merasakan penyertaan-Nya setiap hari.
“Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”(Yoh 20:29)

Didik, CM