2 Sam 15:13-14,30; 16:5-13a
Markus 5:1-20
Minggu lalu, saya mulai membaca buku “Interview with and Exorcist” (by Fr. Jose Antonio Fortea). Buku tanya jawab dengan imam terlatih pengusir setan ini lagi cukup populer di toko buku Katolik di Amerika. Saya sendiri pernah mendengar beliau bicara, sebab beliau sudah datang 2 thn terahir ini di Konferensi Karismatik Katolik SCRC di kota LA pada Labor Day Weekend (scrc.org). Saya menyarankan untuk membeli buku ini karena banyak hal menarik yang bisa membangun iman Katolik kita.
Seperti pada bacaan Injil hari ini Yesus mengusir setan di daerah orang Gerasa. Yesus adalah Anak Allah, Sang Exorcist sejati, Sang Penyembuh dan Pembebas kita dari belenggu dosa dan kuasa jahat. Yesus bertanya, “Siapa namamu?”. Jawabnya, “Namaku Legion, sebab karena kami banyak.” Fr. Fortea menyinggung bahwa adanya kumpulan roh jahat yang bisa menguasai seseorang seperti di Injil ini (tentu roh jahat tidak akan merasuki kita jika kita tidak terlibat dosa berat/addiction dan hal-hal yang menentang Allah seperti perdukunan, palm reader, tahyul, dsb). Roh-roh jahat mempunyai hirarki (seperti halnya malaikat – ajaran St. Thomas Aquinas). Kadang roh jahat yang “kelas bawah” mau keluar di dalam doa exorcisme, tetapi roh jahat yang “kelas tinggi” mengekangnya.
Anyway, yang menarik dan menjadi bahan refleksi hari ini adalah Tuhan memberikan kebebasan kepada manusia dan malaikat. Asal-usul setan (demon-roh jahat) adalah malaikat Tuhan yang memberontak. Tuhan begitu agung dan penuh cinta. Bahkan dia mempertaruhkan cintaNya dengan memberikan kebebasan untuk memilih yg baik dan buruk. Kita tidak mungkin sebagai anak Allah tiba-tiba kesetanan. Roh jahat tidak akan pernah menguasai kita jika kita berusaha memilih jalan KEBENARAN DAN KEBAIKAN, sebab Tuhan itu adalah KEBENARAN DAN KEBAIKAN ITU SENDIRI. Kita bisa jatuh dalam dosa, tetapi Tuhan selalu memanggil kita kembali.
Mari kita mendengar nasihat St. John Cassian, “Di baptis berarti masuk dalam Kerajaan Allah, hidup abadi dan bersatu dengan Allah, dan hidup seperti itu hanya bisa di bangun dengan spiritualitas kombat: Perang melawan egoisme, setan, dan kecenderungan duniawi.”
Santo Blasius, doakanlah kami dalam spiritualitas kombat ini, juga doakan pada Yesus sang Penyembuh, bagi kami dan saudara-saudari di benua Amerika kami yang sakit, terutama yang menderita gangguan tenggorokan, respitori dan flu pada musim winter ini. Dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amen.
* St. Blasius (pelindung penderita sakit throat), martir abad 4 dan uskup di Armenia. Di misa hari ini biasa di berikan “Blessing of Throats”
Salam Kasih, Rm Budi Wardhana.
Thank you, romo Budi. Betul sekali ya mo, kalau kita tetap setia kepada Tuhan, pasti roh jahat tidak berani mengusik kita. Ataupun kalau kita diusik, dengan kekuatan Roh Kudus dia tidak dapat tinggal di dalam kita.