Malaysia Allah Ban

Sejak tahun 2007 pemerintah Malaysia mengeluarkan larangan mengenai kontroversi pemakaian kata Allah bagi non muslim dengan alasan mengganggu keamanan nasional.

Mingguan Katolik Herald diancam dicabut izin publikasinya jika kata itu dipakai dalam edisi bahasa Malaysia. Sementara itu organisasi-organisasi Islam menyita terjemahan-terjemahan Kitab Suci dan buku-buku yang memakai kata Allah. Hingga Juni 2014, pengadilan federal Putrajaya tetap memenangkan keputusan tentang larangan di atas dengan alasan kata Arab tersebut “bukanlah bagian integral dari iman Kristen.”*

Orang Kristen Indonesia memakai kata Allah seperti diterjemahkan dalam Alkitab/Kitab Suci. Beruntung!

Dalam Injil hari ini Yohanes membawa pembacanya kepada puncak kontroversi Yesus dengan orang-orang Yahudi karena menyebut diri-Nya sebagai Putra Allah. Bahkan menyamakan diri-Nya dengan Allah.

Akibatnya Yesus terus dicari untuk dibunuh. Karena blasphemy.

Yesus menanyakan alasan kenapa mereka mau melempari-Nya. Banyak tanda dan mukjizat yang telah dilakukan-Nya (bdk. Yoh 2:1-11; 4:46-54; 5:1-18; 6:5-14; 6:16-24; 9:1-7; 11:1-45). Banyak pekerjaan-pekerjaan baik yang dilakukan Yesus. Yang mana yang membuat mereka mau membunuh-Nya?

Orang-orang Kristen dilarang memakai kata Allah – Yesus dianggap blasphemy karena Dia Putra Allah.

“You, a man, are making yourself God.” You guys are using the word Allah.

Ada 9% orang Kristen di Malaysia. 10% orang Kristen di Indonesia. 2.18 miliar orang Kristen dunia. Hal-hal yang baik apa saja yang mereka lakukan bukan bagian integral dari iman mereka?

* http://www.cnn.com/2014/06/24/world/asia/malaysia-allah-ban/

*Ilustrasi http://www.themalaysianinsider.com/malaysia/article/federal-court-decision-on-allah-only-for-herald-says-putrajaya