Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu.Lalu Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia member seluruh nafkahnya.”
Cinta sejati tidak pernah ada kalkulasi, selalu memberi dengan cuma-cuma. Yesus menegaskan hal ini kepada murid-muriNya ketika mereka sedang di bait Allah menyaksikan orang memasukan persembahan mereka ke kotak persembahan. Yesus memuji janda miskin yang memasukan dua peser ke dalam kotak persembahan itu. Bagaimana mungkin seorang yang dalam kemiskinannya memberi lebih banyak dari pada semua orang lain? Jawaban Yesus sangat singkat, Cinta lebih berharga daripda emas atau kekayaan.
Yesus mengajarkan kepada kita bahwa persembahan atau pemberian sejati harus muncul dari dalam hati. Pemberian dengan hati yang besungut-sungut dan agar dilihat orang kehilangan makna atau nilai pemberian itu sendiri. Akan tetapi persembahan itu diberikan dengan penuh kasih, dengan semangat ketulusan dan pengorbanan, persembahan itu akan lebih berharga. Jumlah dan ukuran dari persembahan tidak menjadi masalah. Janda miskin dapat menyimpan sebagian dari persembahannya akan tetapi dia memilih untuk memberikan semua apa yang dia miliki. Yesus memuji setiap orang yang memberi walau pun sedikit tetapi itu sangat berharga karena itu yang dia miliki, seluruh hidupnya.
Apa yang kita berikan mungkin kecil dan kurang berharga, tetapi jika kita serahkan semua ditanganNya dengan tulus walau pun kelihatanya tidak terlalu penting, Tuhan akan perhatikan itu sebagai sesuatu yang berharga. Apakah kita selalu memberi dengan hati yang penuh cinta dan tulus untuk Tuhan seperti si janda miskin?
