Kisah Para Rasul 2:14, 22-33
Matius 28:8-15

Dalam bacaan dari Kisah Para Rasul hari ini kita melihat Petrus mewartakan dengan lantang tentang kebangkitan Yesus. Ini adalah Petrus yang sama dengan Petrus yang kita dengarkan dalam kisah sengsara Yesus minggu lalu, yang hanya terduduk lesu di luar sementara gurunya diadili oleh para pemuka agama Yahudi. Ini adalah Petrus yang beberapa hari sebelumnya menyangkal Yesus sampai tiga kali karena malu dan takut. Tetapi hari ini, setelah kuasa Roh Kudus turun padanya, dia berdiri di hadapan banyak orang dan dengan suara lantang mewartakan kebangkitan Yesus dan memberi kesaksian tentang apa yang dilihat dengan mata dan kepalanya sendiri!

Malam Paskah kemarin di paroki kami di Mission San Luis Rey, Oceanside, California, ada sekitar 20 orang dibaptis. Pembaptisan dilakukan dengan “full immersion” di kolam baptis, di mana para baptisan masuk ke dalam kolam dan membenamkan kepalanya tiga kali ketika dibaptis dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Sungguh peristiwa yang luar biasa, sangat menyentuh tetapi juga penuh keceriaan. Semangat mereka untuk menjadi Katolik memberi inspirasi bagi saya dan saya yakin semua orang yang menyaksikan. Dengan pembaptisan hidup lama mereka mati dan bangkit memulai hidup baru dengan Kristus.

Semangat inilah yang patut kita contoh. Marilah kita wartakan kabar baik ini, bahwa kematian telah dikalahkan oleh Kristus yang telah bangkit. Marilah kita wartakan tidak terutama dengan kata-kata, tapi dengan perbuatan kita. Kita adalah manusia yang sudah bangkit bersamaNya. Maut tidak mampu mengalahkan kita. Seperti janji Yesus pada murid-muridNya, bahwa Dia menunggu mereka di Galilea, Ia pun menjanjikan kita bahwa Ia menanti kita dengan penuh kerinduan di akhir hidup kita.