Kamis, 24 Desember 2015, Luk 1:67-79
Keheningan seringkali menjadi sesuatu yang sangat sulit dilakukan. Kita dapat menjumpai diberbagai tempat, orang begitu sibuk dengan berbagai macam kesibukan. Kita pun dengan mudah menjumpai bagaimana kebanyakan orang mengisi waktu dengan memainkan smart-phone mereka. Kadang memang kita seringkali menghindari dan melarikan diri dari keheningan dan kesendirian. Padahal dalam keheningan, kita mampu menyadari kehadiran Tuhan dan mampu melihat peristiwa dan pengalaman hidup secara lebih bijaksana. Itulah yang dialami oleh Zakaria. Ia dipenuhi Roh Kudus dan menyanyikan kidung atas karya keselamatan Allah melalui kelahiran Sang Masias. Zakaria selalu berdoa dan berjaga di bait Allah, artinya dia membiasakan hidup dalam keheningan. Zakaria percaya akan janji Tuhan yang terpenuhi melalui kehadiran Mesias yang dinantikan bangsa Israel (2 Sam 7:16). Raja Damai yang membawa kedamaian, keadilan dan harapan kepada umat manusia. Dalam keheningan malam, Sang Raja Damai, Sang Mesias juga menghadirkan sukacita, kedamaian dan harapan. Dalam keheningan batin, marilah kita merenungkan misteri inkarnasi, Allah menjadi manusia. Allah sangat mencintai kita dan memberikan PuteraNya untuk hadir ditengah-tengah kita dan menebus dosa-dosa kita dengan wafat dan kebangkitanNya. Selamat memasuki keheningan malam natal, menyambut Yesus, Sang Juru Selamat. Tuhan, beranikanlah kami memasuki dan mengalami keheningan untuk memasuki misteri inkarnasi, Emmanuel, Allah beserta kita. Ya Allah, sucikanlah hati kami untuk menjadi palungan bagi Yesus, PuteraMu. Amin