9 Februari 2017
Bacaan I : Kejadian 2: 18-25
Injil : Markus 7: 24-30
Salah satu kebesaran kita sebagai mahluk Tuhan adalah kemampuan kita untuk menolong. Namun di lain pihak, binatangpun ada juga yang mempunyai kemampuan (instink) untuk menolong manusia. Maka kita yang secara kodrat diciptakan Tuhan lebih sempurna dari pada binatang dituntut untuk lebih mampu untuk menolong. Kita sekalian menyadari bahwa kita adalah mahluk ciptaan yang tak dapat berdiri sendiri, kita selalu butuh penolong. Maka Tuhan ketika menciptakan manusia pertama melihat bahwa setiap ciptaan lain yang ditempatkan Allah di sampingnya tidak sepadan dengan dia; oleh karena itulah maka Allah menciptakan manusia lain yang setara dengan dia. Manusia itu disebut sebagai perempuan. Perempuan sengaja diciptakan Allah untuk menemani kaum laki-laki; namun bukan berarti perempuan lebih rendah dari pada laki-laki, dia diciptakan Allah untuk menjadi teman seperjalanan dalam peziarahan manusia untuk mencapai Tuhan, asal dan tujuan hidupnya.
Yesus sebagai seratus persen Allah, seratus persen manusia juga memiliki kemauan untuk menolong sesamanya. Ia, meskipun terkesan sinis tetap mau menolong perempuan Siro-Fenisia yang datang kepadaNya untuk minta tolong. Sekiranya hati kitapun juga selalu tergerak untuk memberi pertolongan kepada siapa saja yang sungguh memerlukan bantuan kita, karena kita sungguh sadar bahwa kebesaran kita sebagai mahluk Tuhan terletak dalam kemauan kita untuk menolong. Amin. Terpujilah Tuhan.
Doa:
Ya Allah, gerakkanlah hati kami supaya tetap bersukacita dalam segala keadaan; dengan demikian kamipun selalu siap untuk memberi pertolongan kepada sesama kami yang sungguh membutuhkan pertolongan. Ya Tuhan ini semua kami mohon dengan pengantaraan Kristus juru selamat kami. Amin.