Hana dan Simeon

 

Hari keenam di Oktaf Natal

30 Desember 2017

Lukas 2: 36-40

 

Dalam Injil hari ini, kita bertemu dengan Hana. Sama seperti Simeon, yang kita temui dalam bacaan kemarin, Hana juga orang Israel yang suci dan saleh. Simeon digambarkan sebagai seseorang yang dipenuhi oleh Roh Kudus, sementara Hana disebut sebagai nabi perempuan. Keduanya sudah berusia lanjut, menghabiskan hari-hari mereka di Bait Allah, menyembah Tuhan siang dan malam. Mereka adalah wakil sejati umat Allah yang kudus. Baik Hana maupun Simeon bersukacita saat melihat Yesus, dan berbicara tentang Yesus sebagai penggenapan janji Allah di dalam Perjanjian Lama.

Simeon dan Hana merupakan perwakilan terbaik dari bangsa Israel. Simeon sangat mungkin berasal dari klan imam karena dia memberkati Yesus dan orang tua-Nya. Dia mungkin juga imam yang menyunat Yesus sebagaimana ditentukan oleh Hukum Musa. Sementara itu, Hana adalah nabi perempuan, orang yang diilhami oleh Roh Kudus untuk berbicara kehendak Tuhan kepada umatNya. Jadi, Simeon dan Hana mewakili dua institusi paling terhormat di Israel kuno, dua pilar agama Israel kuno: imamat dan para nabi. Baik imam maupun nabi Perjanjian Lama mengakui bahwa Yesus adalah Mesias yang diharapkan.

Namun, Simeon dan Hana tidak hanya mewakili dua pilar agama Israel, namun keduanya berbicara tentang dua kelas sosio-ekonomi yang berbeda di masyarakat Israel. Simeon sebagai pria dan imam, mewakili kelompok yang kuat dan elit. Sebagai pria, mereka memiliki kekuatan atas rumah tangga mereka, dan sebagai imam, mereka memiliki kekuatan atas berkat dan berbagai urusan keagamaan. Sementara, Hana sebagai wanita, janda dan nabi, mewakili kelompok yang relatif lemah dan terpinggirkan di Israel. Sebagai wanita, mereka harus mematuhi ayah dan suami mereka. Sebagai janda, mereka sering merupakan bagian masyarakat yang paling miskin dan paling rentan. Sebagai nabi, mereka sering dibenci oleh banyak orang karena keberanian mereka untuk mengkritikberbagai korupsi di masyarakat.

Yesus akan datang untuk semua, untuk semua orang dan tanpa membuat perbedaan. Ini diperlambangkan dengan pertemuannya dengan Simeon dan Hana. Yesus tidak hanya datang ke kelas yang kuat dalam masyarakat, namun Dia juga datang bagi orang-orang yang lemah, miskin dan terpinggirkan. Ini adalah Kabar Baik. Kepada Simeon, Yesus membawa penggenapan Hukum dan imamat, dan kepada Hana, Yesus membawa penebusan kepada mereka yang menderita. Saat Yesus datang ke Simeon dan Hana, Dia juga datang kepada kita semua untuk membawa penggenapan dalam kasih karunia, dan penebusan dalam kehidupan, untuk menyelamatkan keselamatan dari dosa, dan pembebasan dari berbagai jenis penindasan.