Kamis, 22 Maret 2018
SABDAMU, SUMBER HIDUP
Yoh 8:51-59
Beberapa hari lagi kita akan memasuki kisah sengsara Yesus Kristus. Kita diundang untuk merenungkan kembali makna dari kisah sengsara. Yesus tidak banyak berkata-kata. Dalam keheningan dan doa, Ia mengundang kita untuk tinggal bersamaNya. Pada awal Injil hari ini, Injil Yohanes mengajak kita untuk mendengarkan SabdaNya, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya” (Yoh 8:51).
Dari bacaan Injil hari ini kita merenungkan dua hal penting dalam memasuki kisah sengsara dan juga pertobatan diri kita. Pertama, Yesus mengundang kita untuk memegang SabdaNya dengan setia dan taat, mengikuti dan melaksanakan kehendakNya. Oleh karena itu mengapa dalam setiap liturgi dalam Gereja Katolik, kita senantiasa diajak untuk merenungkan Sabda Allah agar hidup kita berakar pada Sabda dan kita pun mempunyai relasi intim dan mendalam dengan Allah. Kedua, Sabda Allah itu tak akan berhenti untuk memberikan hidup. Artinya harapan dan iman kita kepada Allah senantiasa hidup dan relasi kita dengan Allah semain mendalam dan intim. Memberikan hidup berarti Sabda Allah memberikan harapan, semangat dan kekuatan untuk mencintai, senantiasa percaya akan pintu belas kasih dan pengampunan Allah dan senantiasa terbuka bagi mereka yang bertobat.
“Tuhan Yesus, semoga SabdaMu senantiasa menjadi pelita bagi hidup kami sehari-hari. Amin.