Rabu, 4 Juli 2018
Hari Biasa (H)
[Am. 5:14-15,21-24;  Mzm. 50:7,8-9,10-11,12-13,16bc-17; Mat. 8:28-34]
MEMPERJUANGKAN KEBENARAN MESKI MENDAPATKAN TANTANGAN
Yang namanya sebuah kebenaran, ‘dibungkam’ seperti apapun, pasti akan menampakkan wujudnya. Kita tentu ingat tentang kisah ‘kopi sianida’ yang beberapa waktu lalu menghiasai media. Setelah melalui sekian sidang yang melelahkan, kasus ini menampakkan ‘sisi terang’. Pun yang terjadi dengan mantan ketua KPK yang diduga menjadi korban fitnah, sehingga dipenjara, pun kini memunculkan berbagai macam fakta yang sesungguhnya. Memang, usaha untuk menegakkan kebenaran itu sesuatu yang tidak mudah, dan menjadi korban ‘fitnah’ adalah salah satu resikonya. Saya masih ingat kisah seorang teman saya yang mengalami kenyataan yang sama, yaitu dituduh macam-macam, bahkan difitnah ‘melarikan’ uang, padahal orang yang memfitnah-lah yang justru menggunakan uang itu untuk hal-hal yang tidak semestinya. Membela kebenaran sering mendapatkan tantangan, apalagi kalau posisi kita adalah minoritas, karena kepentingan pribadi yang didukung oleh kelompok besar, bisa tiba-tiba menjadi kebenaran bersama.
Hari ini, kita mendengarkan kisah tentang Yesus yang hendak diusir oleh dua orang yang kerasukan setan, ketika hendak memasuki kota Gadara. Namun, Yesus teguh pada pendiriannya, dan mengusir setan-setan yang merasuki itu ke tubuh kawanan babi yang berada di dekatnya. Banyak orang yang marah dengan kejadian itu, karena banyak babi yang mati karena terjun ke dalam jurang, dan berusaha mengusir Yesus. Namun, Yesus sendiri masih tetap teguh dalam pendiriannya, karena yang dilakukannya adalah demi kebaikan bersama. Sebuah perbuatan yang ditujukan demi kebaikan dan manfaat bersama, terkadang diputarbalikkan sehingga terlihat salah, karena kebaikan bersama ini telah tertutupi kepentingan diri sendiri yang cenderung subjektif. Semoga, kita pun tetap mempertahankan fakta-fakta hidup yang benar, meski untuk itu menghadirkan berbagai macam resiko. Namun, percayalah, bahwa Tuhan selalu berada di pihak orang-orang yang selalu memperjuangkan kebenaran.
Selamat pagi, selamat memperjuangkan kebenaran. GBU.