Senin, 20 Agustus 2018, PW. Santo Bernardus
Bacaan I : Yehezkiel 24: 15-24
Injil : Matius 19: 16-22
Hidup Kekal
Sokrates, dia adalah seorang filsuf Yunani yang mula-mula memperkenalkan orang-orang muda Yunani untuk mau menggunakan akal sehat mereka dan bukan hanya percaya kepada mitos. Karena sepakterjangnya yang dianggap membahayakan, Sokrates dihukum mati dengan cara meminum racun pohon cemara. Namun ia tak mau dipaksa meminum racun, sebaliknya secara sukarela ia meminum racun itu sementara ia dekelilingi oleh orang-orang yang ia cintai, yaitu keluarga dan murid-muridnya. Taka da sedikitpun rasa takut mati dalam dirinya, karena ia percaya akan kehidupan kekal. Saat ia meminum racun, ia dengan tertawa riang mengatakan kepada orang-orang yang mengelilingi dia, kenalilah dirimu sendiri.
Apakah hubungan antara mengenal diri dan kehidupan kekal? Jelas sekali bahwa jika kita mengenal diri sendiri otomatis kita mengenal Tuhan, dengan catatan bahwa kita orang yang percaya kepada Tuhan. Bila kita mengenal Tuhan maka kita tak perlu lagi bertanya, apakah yang harus kuperbuat untuk mendapatkan hidup yang kekal sebagaimana dilakukan oleh anak muda yang mendatangi Yesus. Anak muda itu bertanya kepada Yesus tentang syarat untuk mendapatkan hidup yang kekal. Yesus hanya mengatakan bahwa yang perlu ia lakukan hanyalah menjual segala sesuatu yang ia miliki dan mengikuti Yesus. Sebagaimana telah dikatakan di atas, bahwa bila kita mengenal diri sendiri maka kita mengenal Tuhan. Dalam hal ini Yesus adalah Tuhan. Bila kita kita mengenal Yesus maka kita mau mengikuti Dia. Jadi syarat utama bagi kita untuk mendapatkan hidup yang kekal adalah mengenal Yesus, Sang Jalan Kebenaran dan Hidup.
Kata-kata di atas memang terasa mudah untuk diucapkan namun sangat sulit untuk dilakukan. Namun bagi kita orang yang sungguh mencintai Yesus maka tak ada istilah mustahil bagi kita untuk mengenal Dia. Bagaimana caranya? Tentu saja dengan mengenal setiap kata-kataNya. Sebagaimana kita mengenal orang lewat pribadinya dan kata-katanya, demikian pula kita bisa mengenal Yesus lewat kata-kata dan kepribadianNya yaitu dalam Kitab Suci. Semoga dengan ketekunan kita untuk mengenal Yesus lewat sabdaNya kitapun juga mampu untuk mengikuti Dia dengan sepenuh hati kita, dengan demikian kitapun akan mendapatkan hidup yang kekal. Amin. Tuhan memberkati.