Selasa, 21 Agustus 2018, PW. Santo Pius X
Bacaan I : Yehezkiel 28: 1-10
Injil : Matius 19: 23-30
Belenggu
Tidak semua orang super kaya bangga dengan kekayaannya. Banyak dari antara mereka tidak membanggakan apa yang dimilikinya namun sebaliknya mereka bangga akan proses yang telah mereka tempuh untuk bisa meraih semua hasil capaian yang telah mereka miliki. Mereka sungguh menyadari bahwa segala sesuatu yang mereka miliki, semua hal yang telah mereka raih tidaklah abadi. Sebaliknya yang abadi adalah perbuatan baik dan benar yang telah mereka lalukan. Maka tak heran jika banyak dari antara orang-orang yang super kaya itu memberikan sebagian dari apa yang mereka miliki untuk karya kemanusiaan. Mereka sungguh menghayati apa yang dikatakan Yesus pada hari ini, “lebih mudah seekor unta masuk lewat lubang jarum dari pada seorang kaya masuk dalam kerajaan surga”.
Sabda Yesus ini bukan berarti bahwa Yesus anti dengan orang-orang yang memiliki banyak harta, tidak sama sekali. Yesus ingin agar para pendengarNya , terutama para murid memiliki kesadaran bahwa harta milik jika tidak digunakan dengan semestinya justru menghambat relasi kita dengan Tuhan dan juga dengan sesama. Sabda Yesus ini jika kita uraikan lebih dalam lagi konsekuensinya sungguh sangat banyak. Sebagai contoh, rasa serakah ataupun haus kekuasaan. Ujung dari kedua hal ini pada dasarnya adalah harta milik. Serakah adalah sifat ingin menguasai sesuatu hal untuk dirinya sendiri demi memuaskan diri. Haus kekuasaan demikian juga; tujuan utamanya adalah ingin menguasai orang lain supaya rasa haus akan kuasanya terpenuhi.
Kedua contoh sifat di atas ujung pangkalnya adalah keinginan untuk memiliki tanpa mau berbagi. Konsekuensi dari serakah dan haus kekuasaan adalah eksploitasi atas orang lain, terutama mereka yang dianggap lemah. Eksploitasi inilah yang membuat seseorang terhalang hubungannya dengan Tuhan dan sesama. Karena sikap ini pula maka Yesus mengatakan bahwa lebih mudah seekor unta masuk lewat lubang jarum dari pada seorang yang kaya masuk ke dalam kerajaan surga. Maka dari itu kita berdoa, mohon kepada Tuhan supaya diberi kekuatan untuk menggunakan segala yang kita miliki dengan bijaksana sesuai dengan keinginan Allah. Jangan sampai apa yang kita miliki membelenggu kita dan menjauhkan kita dengan Tuhan. Amin. Tuhan memberkati.