Rabu Pekan I Prapaskah, 13 Maret 2019
Bacaan: Yunus 3:1-10; Lukas 11:29-32
“Masih perlukan tanda?”
Dalam kehidupan harian kita, tidak jarang orang meminta tanda atau bukti untuk meyakinkan diri bahwa hal yang dikatakan atau disampaikan itu benar. Maka kebenaran harus disertai dengan sebuah fakta dan realita atau sekarang sering didengar berbasis data. Tentu saja hal itu tidak ada salahnya, namun di dalam kenyataan tidak semuanya dapat disertai data atau realita yang kelihatan, karena ada yang sungguh nyata dan dialami namun tidak dapat dilihat mata, apalagi ketika kita sampai pada iman dan kepercayaan. Yesus sangat menekankan hal ini dalam pengajaranNya, supaya kita tidak hanya melihat dengan mata jasmani kita, namun juga melihat dengan mata rohani kita. Apalagi tanda yang diminta sebagai bukti itu menyangkut yang hebat, menakjubkan serta membuat orang terpesona.
Yesus mengingatkan akan tanda Yunus, yakni pengalaman Nabi Yunus, yang nyata dan membawa sebuah perubahan hidup Yunus dan seluruh bangsa Niniwe melalui pertobatan. Yunus sendiri mengalami kehadiran Tuhan di dalam hidupnya, walaupun awalnya ia menolak tugas yang diberikan Tuhan. Begitu pula ketika ia berbicara kepada bangsa Niniwe, mereka semua mendengarkan dia dan segera bertobat sehingga mereka selamat karena meninggalkan cara hidup yang tidak baik selama ini. Kehadiran Yesus sebenarnya sudah menjadi tanda jelas sekali di dalam kehidupan jaman itu dan juga dalam kehidupan kita sekarang ini. Kita tidak melihat Yesus dengan mata jasmani kita, namun kita dapat melihatNya melalui mata rohani kita. Dengan mata rohani kita dapat melihat melalui pengalaman hidup harian kita yang berlimpah akan kasih Tuhan tiada hentinya. Pengalaman akan kehadiran Tuhan di dalam hidup kita setiap hari, mulai dari membuka mata hingga menutupnya kembali, sungguh mengagumkan.
Kita perlu kembali merenungkan kehidupan kita sebagai seorang beriman. Apakah iman kita itu sungguh bergema dan berbicara melalui kehidupan harian kita? Apakah kita mampu melihat tanda yang sungguh nyata itu di dalam diri Yesus Kristus, yang hadir di dalam TubuhNya yang kudus dan pangalaman harian kita? Saatnya sekarang. Khususnya dalam Masa Prapaskah ini, kita membuka mata hati kita dan melihat Tanda kehadiran Tuhan di dalam hidup kita, yang menghantar kita ke pertobatan.