1. Bacaan I : Nubuat Hagai 1:1-8
2. Injil : Lukas 9:7-9
Bacaan Injil hari ini mengajak kita untuk merenungkan sikap Herodes sesudah kematian Yohanes yang ia penggal kepalanya. Perasaan bersalah dan ketakutan dalam diri Herodes yang merasa jangan-jangan akan ada balasan membuat hari-harinya banyak diwarnai dengan perasaan was-was yang membuat tidak tenang. Situasi batin macam ini membuat Herodes menjadi gampang takut kalau ada orang yang menyerupai Yohanes dalam hidupnya. Hal ini dapat terlihat dari sikap Herodes ketika kabar kehadiran Yesus menjadi santer di tengah-tengah masyarakat. Ada ketakutan jangan-jangan Yesus akan berkata-kata sama dengan Yohanes atau bisa saja rasa takut dan bersalah Herodes juga membuatnya ingin menebus kesalahan dengan menjumpai Yesus. Melihat situasi batin Herodes, kita bisa melihat bahwa pilihan yang salah dalam hidup, pulihan yang tidak didasarkan diskresi yang matang membuat kita menjadi mudah khawatir dan was-was yang membuat hidup jadi tidak damai dan tenang. Situasi batin yang demikian sebenarnya bisa menuntun kita dalam memilih satu pilihan hidup; di saat batin kita tidak tenang setelah melakukan satu sikap atau pilihan bisa jadi apa yang kita buat adalah satu hal yang salah dan bukan merupakan kehendak Tuhan sendiri. Namun sebaliknya, jika kita membuat pilihan dan hati kita jadi tenang dan damai bisa jadi pilihan kita adalah pilihan yang benar yang didasari dengan adanya diskresi yang matang dan mendalam, karena pada kenyataannya setiap hari kita akan selalu dihadapkan dengan banyak pilihan; entah itu besar atau kecil. Semoga pengalaman hidup Herodes itu juga membuat kita belajar untuk mau berdiskresi sebelum membuat satu keputusan yang tentunya harus dilakukan dalam suasana tenang dan hening agar tak ada penyesalan atas pilihan yang dibuat.