HARI RABU DALAM PEKAN KE 32
MASA BIASA, 13 November, 2019
Kebijaksanaan 6:1-11Lukas 17:11-19
Saudara-saudari terkasih,
Secara hukum, orang kusta harus sudah dijauhkan dari kehidupan masyarkat biasa. Dipisahkan dari keluarga dan sahabat, mereka sudah harus diasingkan, dibuang dan sudah harus hidup sendiri jauh dari kehidupan masyarakat lainnya.
Peristiwa hari ini antara Yesus dengan kesepuluh orang kusta menjadi suatu contoh tentang rasa belaskasih dan ucapan syukur. Orang kusta dalam bacaan injil hari ini, amat sangat menderita dari keadaan yang bukan merupakan kesalahan mereka, tetapi mereka secara fisik telah disembuhkan dan boleh kembali kedalam kehidupan bersama dan dengan orang lain. Mereka boleh ambil bagian lagi dalam kehidupan bermasyarakat. Tetapi hanya seorang dari mereka yang dibilang sebagai orang asing kembali untuk memuji dan berterimakasih kepada Tuhan.
Saudara-saudari terkasih,
Peristiwa itu secara luar biasa mengedepankan rasa iba dari Yesus sendiri setelah mendengar seruan para kusta itu kepadaNya. Disini kita juga bisa melihat rasa syukur dan iman yang luar biasa dari salah seorang yang sakit kusta itu, ia adalah orang Samaria yang kembali kepada Yesus. Betapapun si kusta orang Samaria itu samasekali tidak termasuk dalam hitungan dan perhatian Yesus; tetapi karena ia mau kembali untuk memuji dan bersyukur atas kesembuhannya, iapun mengalami suatu pembaharuan yang radikal dalam kehidupannya. Rasa syukurnya itu benar-benar datang dari ketulusan iman atau kepercayaannya yang telah menyelamatkan dia, demikian kata Yesus.
Hari ini juga kita memperingati Santa Frances Cabrini, seorang wanita yang karena belaskasihannya dengan gigih telah merawat para imigrant dari Italia yang datang ke Amerika Serikat pada tahun 1889. Ia telah membawa kehidupan yang penuh rasa syukur dan penuh iman, dan hasilnya ia mendirikan komunitas religius, rumah sakit-rumah sakit, sekolah-sekolah dan banyak institusi lain lagi untuk membantu orang-orang miskin sampai dengan hari ini.
Saudara-saudariku, semoga semangat Santa Frances Cabrini bisa menjadi pedoman dalam perjalanan hidup iman kita dan semoga berkat Sabda Tuhan dan Ekaristi Kudus hari ini hidup kita juga bisa mengalami suatu pembaharuan seperti orang Samaria yang mengalami kesembuhan dari kustanya. Amin.