Dalam momen hari raya Thanksgiving dan juga Syukur untuk kehidupan kita, semua sebagai pribadi, sebagai keluarga, sebagai komunitas hendak mengucapkan terima kasih kepada bapa di Surga untuk momen penuh syukur ini. Terima kasih buat Rahmat

Terima kasih buat Belas kasihannya bagi kita

Terima kasih buat pengertian…

Terima kasih buat kebijaksanaan..

Terima kasih buat kehadiran dan kasih orang tua…

Terima kasih buat cinta…

Terima kasih buat kebaikan…

Terima kasih buat kerendahan hati.

Terima kasih buat damai sejahtera….

Terima kasih buat kemakmuran jasmani dan spiritual serta kedamaian hati

Kita berterima kasih untuk hal yang sudah kita sudah terima, yang sedang kita terima dan yang akan kita terima. We name that thank you in advance…

Terima kasih untuk hari ini.

Terima kasih untuk semua momen yang membawa kita sekalian pada momen ini.

Terima kasih untuk saat-saat sulit. Saat-saat itu membuat kita semakin menghargai apa artinya berjuang dan menang.

Terima kasih untuk semua pelajaran kehidupan yang membuat kita terus berkembang dan mematangkan diri.

Terima kasih buat mata yang bisa melihat kebaikan sesama, mata yang mampu menerawang untuk melihat secercah keajaiban hari ini dan hari esok.

Terima kasih untuk segala sesuatu yang kita terima secara Cuma-Cuma namun tak pernah begitu kita sadari, kehidupan, kesehatan, napas kehidupan, detak jantung, otak yang bekerja baik, segaal sesuatu yang kita anggap otomatis namun semuanya adalah pemberian Tuhan yang tak boleh disia-siakan.

Terima kasih buat setiap titik berkat jasmani dan rohani.

Terima kasih untuk semua yang orang dalam hidup ini:

Mereka yang saya cintai

Mereka yang darinya saya juga belajar mengolah dan memaknai hidup.

Terima kasih adalah kunci untuk membuka pintu kegembiraan sebab hati yang berterima kasih adalah hati yang akan selalu puas dengan apa yang sudah dipunyai tanpa terlampau terobesesi dengan apa yang belum dipunyai dan tidak mesti dipunyai. Terima kasih adalah pintu kegembiraan, ketika hati merasa gembira tanpa perlu bergantung pada apa yang belum dipunyai, tetapi apa yang sudah dipunyai, di sini dan saat ini.

Mari belajar untuk semakin mencintai kehidupan, menghargai kehidupan, dengan lebih banyak berbagi daripada mengambil dan menyeroboti, dengan lebih banyak mendengarkan daripada menguasai dan memanipulasi pembicaraan, lebih banyak membiarkan diri diajar oleh kehidupan daripada merasa diri  paling superior dan bijaksana sampai lupa mendengarkan dan belajar dari orang lain.