Header image alt text

indonesian catholic online evangelization

Renungan Oktober 11

Posted by admin on October 11, 2013
Posted in renungan 

Lukas 11:15-25, Vince in Bono Malum

Saat Yesus melakukan satu perbuatan baik, mengusir kuasa setan dari seseorang, ada orang lain menuduhnya bahwa Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, pembesar Setan. Sebuah tuduhan yang keji karena muncul dari rasa iri dan dengki. Sering kita mengalami hal yang sama, saat kita berkonfrontasi dengan orang lain, musuh kita akan mencari segala cara untuk melemahkan posisi kita. Ia mengais-ngais informasi buruk untuk menjatuhkan kita.

Konfrontasi berat akan membawa pada sifat agrasif untuk menjatuhkan dan mengalahkan orang lain. Bahkan kadang kekerasan dipakai untuk mengalahkan dan menghalalkan semua cara demi mencapai kemenangan.

Yesus mengingatkan kita semua bahwa peperangan spiritual terus terjadi, kebaikan melawan kejahatan. Kadang kejahatan bisa menyelinap dan memanipulasi hal baik demi mencapai tujuan yang jahat. Contohnya adalah dengan memakai kedok agama dan sabda Allah untuk kepentingan dan kebutuhan pribadi saja.

Dalam bacaan hari lalu, Yesus berkata, “Jadi, jika kamu yang jahat saja tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, betapa lebih lagi Bapa yang dari surga, Dia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya” (Luk. 11:13).

Jadi, mintalah Roh Kudus ketika kita berdoa agar Dia menerangi jiwa kita saat ada pergulatan dalam batin Antara yang baik dan yang jahat. Almarhum Mgr. Paskalis, uskup Purwokerto memiliki semboyan “Vince in Bono Malum,” kalahkan kejahatan dengan kebaikan!

Berbuatlah baik hari ini untuk mengalahkan kejahatan yang membayanginya.

Renungan Oktober 10

Posted by admin on October 10, 2013
Posted in renungan 

Lukas 11:5-13, “Mintalah maka engkau akan mendapat, ketuklah maka pintu akan dibuka bagimu”

Berapa kali kita berkata, “aku sudah berdoa berulang kali, tapi Tuhan tak pernah menjawab doaku!” Bacaan hari ini berkata lain bahwa kita harus berdoa dan memohon terus menerus, sampai Tuhan membuka pintu untuk kita. Jangan pernah berhenti memohon dan bersyukur walau kadang kita merasa doa kita sia-sia.
Namun, bagaimana bila doa kita tetap tidak dijawab? Santo Cyrilius dari Alexandria berkata bahwa, “kadang kita meminta dan berdoa pada Tuhan tanpa memahami dan memilah apakah permohonan kita sungguh sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak.” Sering Tuhan memberi apa yang tidak kita doakan dan kita minta tapi sebetulnya kita butuhkan dalam hidup.
Dibagian akhir bacaan hari ini, Yesus berkata, “Allah akan memberikan Roh Kudus pada orang yang meminta padaNya.” Oleh karenanya, dalam doa kita hari ini, mohonlah penerangan Roh Allah agar kita sungguh tahu apa yang kita minta dan hal itu sesuai dengan kehendak Allah. Terlebih mintalah terang agar saat Tuhan memberi kita pengalaman dan hal yang sepertinya tak sesuai dengan hati dan keinginan, kita bisa melihat hal itu sebagai rahmat tersembunyi dalam sebuah pengalaman yang tak terduga. Selamat berdoa!

Renungan Oktober 9

Posted by admin on October 9, 2013
Posted in renungan 

Luke 11:1-4, Doa Bapa  Kami

Bulan lalu sebelum keluar dari ruang periksa, dokter saya berpesan, “jangan lupa jalan kaki setiap hari minimal 15-30 menit! It will help you to maintain your weight!”
Sangatlah sederhanya pesannya, dan sering kita beranggapan bahwa hal sederhana akan mudah dilakukan. Namun nyatanya tidak demikian. Sederhana tidak selamanya mudah, bahkan kadang sangat sulit dilakukan karena menuntut komitmen dan disiplin diri.
Tuhan menyuruh Yunus untuk pergi ke Ninive, mengabarkan pertobatan pada penduduknya. Sepertinya tugas itu sederhana, namun Yunus mangkir dari perutusan itu. Ia melarikan diri dan tak mau menjalankan tugasnya.
Ketika Yesus mengajari muridnya berdoa, ia mengajak para murid berdoa “Bapa Kami.” Doa ini mudah dihapalkan bahkan oleh seorang anak kecil sekalipun.  Namun sering kita hanya mengucapkan tanpa mendalami  maknanya karena begitu terbiasa.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah America, Paus Fransiscus berkata bahwa salah satu usaha memahami kehendak Tuhan adalah dengan melakukan tugas harian yang sederhana tapi dengan hati terarah pada Allah. Pilihan harian yang sederhana dan kecil seperti naik mobil yang sederhana, membayar tagihan, mengunjungi orang yang  jarang disapa adalah bagian dari tugas sederhana, namun dilakukan dengan hati yang besar.

Agar bisa memahami doa yang sederhana, kita dituntut pula memiliki hati yang sederhana dengan mata batin tertuju pada Allah. Semoga tugas-tugas harian yang biasa dan remeh, tetap memberi kita jalan kecil menuju Allah.

Renungan Oktober 8

Posted by admin on October 8, 2013
Posted in renungan 

Lukas 10: 38-42, “Maria & Marta”

Setiap kali mendengar kisah Maria dan Marta, kita tergoda untuk membandingkan keduanya, mana yang lebih baik, Marta atau Maria? Yang seorang bekerja dan menyiapkan makanan, sedang yang lain diam mendengarkan sabda Yesus. Lalu kita sampai pada kesimpulan, sepertinya Yesus lebih memilih Maria karena dia mendengarkan sabdaNya.

Namun, mari kita lihat bacaan lebih teliti. Saat Marta sibuk dengan pekerjaan rumah tangga, dia berkata pada Yesus, “Tuhan, tidakkah Engkau peduli bahwa saudariku membiarkanku melakukan semuanya seorang diri?” Dia mulai mengeluh dan berpikir kalau Yesus tidak peduli padanya.

Yesus berkata padanya, “Marta, engkau resah akan segala sesuatu, padahal hanya satu hal yang engkau butuhkan.”

Yesus tidak berkata pada Marta bahwa Maria lebih baik dari padanya. Namun pointnya adalah saat kita melakukan segala sesuatu, lakukanlah itu dengan sepenuh hati, dengan cinta, dan jangan setengah-setengah. Marta sepertinya tidak melakukan pekerjaan dengan sepenuh hatinya, sehingga dia iri dan marah saat saudarinya hanya diam saja, mendengarkan Yesus. Sebaliknya, Maria mendengarkan Yesus dengan sepenuh hatinya, dan tidak memikirkan hal yang lain.

“Ora et Labora”, berdoa dan bekerja adalah kata-kata yang sering kita dengar. Doa kita seharusnya menjadi dasar bagi seluruh kegiatan harian, dan membuat seimbang antara berkerja dan berdoa.

Apakah kita melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati, sepenuh tenaga, dan dengan cinta? ataukah kita sering melakukan tanggung jawab kita dengan keluhan, setengah-setengah, penuh iri hati dan tanpa cinta?

Renungan St Fransiskus Asisi

Posted by admin on October 4, 2013
Posted in renungan 

Renungan St Fransiskus Asisi

Hari ini (Okt 4) Gereja memperingati santo Fransiskus dari Asisi yang disebut oleh Bapa Paus sebagai “Man of the poor and man who honors the creation.”  Dalam perang salib yang ke 5 tahun 1219, Kaum Muslim menguasai kota Yerusalem, dan pasukan perang salib Kristen berusaha memasuki tanah Israel melalui Mesir. Mereka berencana merebut daerah lembah sungai Nil yang dikuasai pasukan Sultan Al Malik. Namun Fransiskus menolak peperangan ini.

Santo Bonaventura menuliskan bahwa Fransiskus beserta seorang temannya menyeberang ke wilayah Muslim dan bertemu dengan sultan Al Malik. Fransiskus berusaha memahami siapa musuh yang dihadapi pasukan perang salib dengan berdialog dengan sang sultan secara langsung. Karena relasi yang baik antara Fransikus dengan kaum Muslim, tahun 1272, Sultan memberi ijin ordo Fransiskan untuk datang ke Yerusalem dan berkarya di tempat ziarah kaum Kristiani. Tahun 1342, Paus Klemen VI menunjuk Fransiskan sebagai ordo penjaga tempat ziarah Tanah Suci.

Kisah pertemuan Fransiskus dan Sultan menginspirasi kita untuk terus membangun dialog dengan umat beragama lain. Pertemuan membawa pencerahan dan pengetahuan baru akan orang lain, sehingga segala prasangka dan cap buruk akan sirna. Semoga perayaan Santo Fransiskus hari ini membuka hati kita untuk mau mulai membuka dialog, mau mengerti orang lain yang sering berseberangan dengan kita, dan membangun jembatan pertemanan demi kehidupan yang lebih baik.

 

Translate »