Header image alt text

indonesian catholic online evangelization

Thanksgiving Special Edition

Posted by admin on November 27, 2013
Posted in Podcastrenungan  | 2 Comments

IMG_1766

Renungan 27 November 2013

Posted by admin on November 27, 2013
Posted in renungan  | Tagged With:

Luk 21:12-19

Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku.

Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.”

Injil hari ini berbicara tentang ketekunan. Yesus mengingatkan para muridNya akan tibanya penderitaan, penganiayaan dan percerai-beraian sebagai konsekuensi dari pilihan untuk mengikuti Yesus sebagai guru, Tuhan dan penyelamat. Kamu akan dibenci karena nama-KU, tetapi barangsiapa bertahan sampai akhir akan diselamatkan (Mat 10:22). Pangilan untuk mengikuti Yesus adalah panggilan untuk memikul salib dan mengikuti Dia setiap hari. Ini sangat dimengerti karena semakin kita mengikuti Yesus, semakin kita menjadi seperti Dia.  Dan semakin kita menyerupai Yesus, semakin dunia membenci kita.  sebagaimana Yesus dianiaya dan menderita di tangan orang-orang Yahudi, demikian juga kita pengikutNya. Tidak ada murid yang lebih dari gurunya.

Penderitaan, pencobaan dan penganiayaan tidak dapat dihindari dalam keseharian hidup kita tetapi Barang siapa bertahan sampai akhir akan diselamatkan. Penderitaan atau pencobaan seperti apa yang sedang kita alami saat ini? Penderitaan dikucilkan dari keluarga atau lingkungan karena mempraktekan iman kita? Merasa cemas ditinggalkan oleh orang-orang terdekat karena ketahuan kita Katolik? Takut memberi kesakasian akan pengalaman iman kita akan Yesus? Setiap pribadi mempunyai penderitaan dan pencobaan masing-masing dalam mengikuti Yesus. Santo Yohanes menguatkan kita barang siapa yang bertekun sampai akhir akan memperoleh hidup kekal. Berbahagialah mereka yang bertahan hingga akhir  dari penderitaan dan pencobaan.

Panggilan untuk menjadi murid adalah panggilan untuk melanjutkan, meneruskan pewartaan kabar gembira; pantang mundur dan bertekun untuk menjadi saksi akan nilai-nilai kebenaran dan keadilan yang telah dilakukan oleh Yesus; dan menyelesaikan tugas perutusan yang dipercayakan kepada kita. Tuhan membutuhkan penerus; mereka yang mempunyai komitment dan mau berjalan – kendati kesulitan atau tantangan – sampai akhir. Tuhan membutuhkan kita untuk menjadi saksi. Berani dan siapkah kita untuk menerima panggilan ini?

Joy of the Gospel 1

Posted by admin on November 26, 2013
Posted in Podcastrenungan  | 2 Comments

Surat Pastoral Paus tanggal 26 November 2013
pope

Renungan 26 November 2013

Posted by admin on November 26, 2013
Posted in renungan  | 1 Comment


St. Yohanes Berchmans; St Silvester Gozzolini; St Leonardus a Porto Maurito; St. Sarbel Maklouf

Bacaan I: Dan 2:31-45

Mazmur: Dan. 3:57,58,59,60,61

Injil       : Luk 21:5-11

TheEndisNearRegular

 Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus: Apa yang kamu lihat di situ?akan datang harinya di mana tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.”

Dan murid-murid bertanya kepada Yesus, katanya: “Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?” Jawab-Nya: “Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka. Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.” Ia berkata kepada mereka: “Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan,dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.

 

Belum lama ini kita semua menyaksikan baik lewat  televisi, internet ataupun baca dalam surat kabar tentang Badai Super Topan Haiyan  yang merenggut 10.000 nyawa. Apakah ini adalah salah satu tanda bahwa saat Kedatangan Tuhan sudah dekat?

Tanda-tanda yang disebutkan dalam injil kelihatannya terjadi hari-hari ini. kita benar-benar ada dalam waktu-waktu yang sulit.  Coba baca berita-berita di surat kabar  atau nonton  televisi, kita dapat melihat bahwa hidup kita selalu di bayang-bayangi dengan peperangan, kelaparan, gempa bumi, badai dan banyak hal lainya. Peristiwa –peristiwa tersebut bisa saja menakutkan kita tetapi bisa juga mengingatkan atau menyadarkan kita untuk bertobat dan mau membenah diri.

Dalam situasi yang mencemaskan dan menakutkan ini Yesus mengingatkan kita agar kita tetap teguh dan jangan takut. Pegang teguh iman kita dan  jangan sampai mengikuti apa kata dunia. Yesus dengan sangat jelas  menegaskan supaya jangan mengikuti  orang-orang yang memakai  nama Jesus tetapi dalam perbuatanya  tidak menunjukan  apa yang diajarkan Yesus. Jangan tergoda dengan tawaran dunia yang membuat kita senang sesaat tetapi hidup kita hancur selanjutnya.  Jangan tergiur oleh rayuan dan bujukan setan yang menjanjikan kebahagiaan  pribadi tetapi mengorbankan orang lain.

Berbahagialah orang yang tidak menaruh harapan dan kepercayaannya pada orang atau dunia yang tidak kekal. Symbol kita sebagai orang kristiani adalah pohon palma. Pohon palma adalah pohon  yang tetap betahan dalam cuaca apapun dan tetap hijau. Demikian pun iman kita tetap bertahan  walau tantangan dan godaan silih berganti. Berpegang teguh pada  perintah Tuhan dan  jadikan itu sebagai tuntunan untuk tetap pada jalan Tuhan. Kita butuh berjalan pada jalan yang benar dengan kekuatan Roh Kudus agar kita mampu sampai pada tujuan hidup kita sesunggunya, hidup bersama Tuhan dalam kerajaanNya.

Renungan 25 November 2013

Posted by admin on November 25, 2013
Posted in renungan  | Tagged With:

Luk poverty_india21:1-4

Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu.Lalu Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia member seluruh nafkahnya.”

 

Cinta sejati tidak pernah ada kalkulasi, selalu memberi dengan cuma-cuma.  Yesus menegaskan hal ini kepada murid-muriNya ketika mereka sedang di bait Allah menyaksikan orang memasukan persembahan mereka ke kotak persembahan. Yesus memuji janda miskin yang memasukan dua peser ke dalam kotak persembahan itu. Bagaimana mungkin seorang yang dalam kemiskinannya memberi lebih banyak dari pada semua orang lain? Jawaban Yesus sangat singkat, Cinta lebih berharga daripda emas atau kekayaan.

 

Yesus mengajarkan kepada kita bahwa persembahan atau pemberian sejati harus muncul dari dalam hati. Pemberian dengan hati yang besungut-sungut dan agar dilihat orang kehilangan makna atau nilai pemberian itu sendiri. Akan tetapi persembahan itu diberikan dengan penuh kasih, dengan semangat  ketulusan dan pengorbanan, persembahan itu akan lebih berharga. Jumlah dan ukuran dari persembahan  tidak menjadi masalah. Janda miskin dapat menyimpan sebagian dari persembahannya akan tetapi dia memilih untuk memberikan semua apa yang dia miliki. Yesus memuji setiap orang yang memberi walau pun sedikit tetapi itu sangat berharga karena itu yang dia miliki, seluruh hidupnya.

 

Apa yang kita berikan mungkin kecil dan kurang berharga, tetapi jika kita serahkan semua  ditanganNya dengan tulus walau pun kelihatanya tidak terlalu penting, Tuhan akan perhatikan itu sebagai sesuatu yang berharga. Apakah kita selalu memberi dengan hati yang penuh cinta dan tulus untuk Tuhan seperti si janda miskin?

Translate »