Senin, 30 November 2015
Hari Raya Pesta Santo Andreas Rasul
Roma 10:9-18
Mazmur 19:8-11
Matius 4:18-22
“Percayalah apa yang kamu baca.
Ajarlah apa yang kamu percayai.
Lakukan apa yang kamu ajarkan.”
Formula di atas adalah rumusan dari upacara pentahbisan diakon, di mana Uskup mengucapkan kata-kata di atas ketika memberikan Kitab Injil kepada diakon yang ditahbiskan. Misi ini bukan hanya untuk para diakon saja, tapi juga menggambarkan misi kita sebagai pengikut Yesus.
Bacaan dari Surat Paulus kepada Umat di Roma hari ini sering menjadi bahan pertentangan antara beberapa umat Protestan dan Katolik. Jika kita membaca secara literal memang disebutkan bahwa untuk diselamatkan, kita hanya perlu mengaku dengan mulut dan percaya dengan hati kita bahwa Yesus telah bangkit. Berdasarkan konsep Martin Luther, perintis Protestanisme, yaitu “Sola Scriptura”, maka hanya hal-hal yang dituliskan dalam Alkitab saja yang bisa menjadi pegangan dalam Gereja. Karena itu, karena tidak tertulis dalam Alkitab (walaupun Surat dari Yakobus berbicara tentang hal ini), Martin Luther menolak prinsip bahwa perbuatan kita bisa mempengaruhi keselamatan kita. Cukup hanya mengaku secara verbal dan percaya dalam hati.
Sebenarnya hal ini tidak perlu menjadi pertentangan. Dalam konteks historisnya Martin Luther bereaksi terhadap praktek-praktek Gereja saat itu yang kelihatannya seperti memperjualbelikan pengampunan dosa berdasarkan perbuatan-perbuatan dari umat. Akibatnya, orang lebih memperhatikan perbuatan apa yang bisa menghapus dosanya daripada terlebih dahulu memperbaiki hubungannya dengan Allah melalui pertobatan yang datang sungguh-sungguh dari dalam hati.
Di lain pihak, percaya tidak berarti hanya mengucapkan dengan mulut dan memenuhi hati dengan keyakinan yang tak tergoyahkan. Kepercayaan sejati secara otomatis akan berbuah perbuatan-perbuatan yang baik. Yesus sendiri mengatakan, “Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk dalam kerajaan Sorga, melainkan dia yang MELAKUKAN kehendak BapaKu di Sorga.”
Hari ini kita merayakan Santo Andreas, salah satu dari 12 murid Yesus. Mereka disebut juga “apostolos”, bahasa Yunani yang berarti “dia yang diutus.” Setiap dari kita pun juga telah diutus oleh Tuhan untuk menyebarkan Kabar Baik. Tapi pertama-tama kita sendiri harus percaya Kabar Baik itu. Dan selanjutnya kita pun harus berperilaku sesuai apa yang kita percayai dan ajarkan.