Jumat, 19 Agustus 2016
Bacaan I : Yehezkiel 37: 1-14
Injil : Matius 22: 34-40
Yehezkiel diminta oleh Tuhan untuk bernubuat dan nubuat itu berisi perintah untuk bangkit kembali bagi para tentara yang telah tewas dan telah menjadi tulang belulang. Nubuat itu terpenuhi, tulang belulang itu bangkit menjadi manusia utuh. Sesungguhnya tulang belulang itu adalah wujud gambaran Israel yang rapuh. Sama seperti Israel, kitapun juga rapuh di hadapan Tuhan, namun telah membuat kita pantas di hadapanNya. Meskipun kita ini hanyalah tulang belulang, namun Allah telah mencintai kita. Karena Allah telah mencintai kita, maka kitapun juga diminta untuk mampu membalas kasihNya. Kasih yang diminta oleh Tuhan pertama-tama adalah mampu mengasihi Dia dengan segenap hati, segenap pikiran dan kekuatan kita. Allah pun juga meminta kita supaya mampu mengasihi sesama kita, berarti mengasihi sesama mahluk sebagai mahluk Tuhan yang pantas untuk dicintai.
Allah meminta kita untuk mencintai. Mungkin kita pernah bertanya, ada apa Allah meminta kita untuk mencintai? Karena kasih hanya dapat diberikan oleh pribadi yang kuat. Hanya orang kuat yag ampu mengasihi. Jika kita tidak kuat mustahil bagi kita untuk mau mencintai, mengapa demikian? Karena cinta tak lain dan tak bukan adalah masalah pemberian diri. Hanya orang yang kuat yang mampu memberikan diri, membagikan hidupnya bagi sesamanya. Semoga Roh Tuhan menguatkan kita agar kitapun mampu untuk mencitai, artinya mampu memberikan diri kita bagi Tuhan dan sesama kita. Amin. Tuhan memberkati.
Doa:
Allah Bapa kami yang bertahta dalam Kerajaan Surga, trima kasih Tuhan Engkau telah mengangkat kami menjadi anakMu. Doronglah kami selalu ya Tuhan agar kami dapat memancarkan kasihMu dalam pikiran, perkataan dan tindakan kami. Trima kasih Bapa. Dalam kuasa rohMu kami berdoa. Amin.