Jumat, Pekan Biasa XVI, 27 Juli 2018
Bacaan: Yeremia 3: 14-17; Matius 13:18-23
Waspada terhadap kepalsuan
“Teliti sebelum membeli”, itulah ungkapan yang kita dengarkan dalam hidup harian kita, ketika ingin berbelanja. Ungkapan ini mau mengingatkan kita supaya sungguh teliti dalam membeli sesuatu supaya tidak tertipu. Terkadang kita begitu mudah terpengaruh oleh penampilan luar atau yang tampak, namun kurang memperhatikan isinya atau dalamnya. Oleh sebab itulah, terkadang orang mudah tertipu dan akhirnya keceewa. Memang kuasa jahat dan kegelapan selalu ingin menyesatkan kita manusia dengan tawaran yang menarik. Tawaran itu juga bisa masuk melalui manusia juga yang terpengaruh dan dipergunakan oleh si jahat sehingga dapat menjatuhkan sesamanya. Namun semua yang jahat bukanlah datang dari manusia, melainkan dari kuasa jahat yang berhasil menguasai manusia, supaya menghancurkan sesama manusia.
Pada kesempatan ini Yesus pun mengingatkan semua yang mendengarkanNya agar waspada dan berhati-hati. Ada dua hal yang diingatkan Yesus: masa penganiayaan dan masa penyesatan. Masa penganiayaan akan terjadi ketika kekerasan, pembunuhan dan berbagai kejadian lain yang bertujuan untuk membinasakan manusia. Situasi ini dapat kita lihat dan bahkan kita alami juga pada masa ini. Perhatikanlah budaya kematian yang terjadi di tengah kehidupan kita, yakni perang, pembunuhan, aborsi, euthanasia dan banyak hal lainnya. Maka perlulah waspada terhadap situasi ini supaya kita tidak terkena arusnya dan ikut dibinasakan.
Masa penyesatan terjadi ketika munculnya berbagai kepalsuan di dalam hidup kita dan berbagai penipuan. Hal ini tampak dengan munculnya berbagai nabi palsu, orang-orang yang mengatasnamakan Tuhan dalam bertindak, berbagai kejadian spektakuler bahkan ajaib dan berbagai kejadian lainnya. Semuanya itu untuk menarik manusia dari Tuhan, sehingga manusia kehilangan iman, harapan dan kasih. Akibatnya banyak orang menjadi takut, ragu, putus asa dan menjauh dari Tuhan, namun percaya pada hal-hal mistis.
Yesus mengingatkan kita semua akan kedua hal tadi, supaya kita memnyadarinya karena semua itu ada di tengah kita sekarang ini. Tuhan Yesus mengingatkan kita semua akan pentingnya doa, yang mempunyai kekuatan tersendiri. Itulah relasi personal dengan Tuhan yang harus diperdalam setiap saat untuk dapat menghadapi situasi dunia kita saat ini. jika kita kuat dan dekat dengan Tuhan, maka kita tidak perlu takut dan selalu berjaga serta waspada. Semoga kita semua semakin dikuatkan oleh relasi dengan Tuhan yang semakin mendalam.