Pesta St. Yoakim dan St. Anna, Orangtua St. Maria, 26 Juli 2018
Bacaan: Sirach: 44: 1.10-15; Matius 13: 16-17.
Melihat dan mendengar
Pasangan Yoakim dan Anna yang kita rayakan pada hari ini adalah pasangan sederhana namun kaya dalam iman. Mereka telah menanamkan iman kepada Maria, puteri mereka yang kemudian akan menjadi ibu Yesus, Sang Penyelamat. Maria telah berkembang sebagai seorang gadis pendoa dan patuh kepada Tuhan, itu juga karena Yoakim dan Anna sendiri menghidupinya. Begitu besarnya peran orang tua, yang telah melahirkan anak sebagai kehisupan baru ke dunia ini. Selain itu, mereka juga diberi tanggung jawab untuk merawat dan membesarkan anak secara jasmani dan rohani. Yoakim dan Anna mampu melihat kehadiran Tuhan di dalam hidup mereka dan selalu mensyukurinya. Mereka juga selalu membuka telinga hatinya untuk mendengarkan suara Tuhan di dalam hidup mereka, supaya hidup mereka selalu disesuaikan dengan Kehendak Tuhan.
Tantangan hidup sekarang ini cukup besar dan ikut melanda kehidupan berkeluarga, termasuk dalam mendampingi anak-anak. Hari ini para orang tua diingatkan untuk selalu menyadari kehadiran Tuhan di dalam kehidupan keluarga kita masing-masing. Sebagai orang tua, selalu perlu untuk menyatukan diri dengan Tuhan dan juga sebagai suami isteri. Setiap keluarga adalah Gereja kecil, yang di dalamnya Tuhan Yesus hadir. Oleh sebab itulah kehadiran Tuhan inilah yang harus selalu disadari oleh orang tua dan menyampikannya kepada anak-anak. Semua anak memulai perjalanan imannya di dalam keluarga. Mereka balajar berdoa, menghidupi kasih dan bertumbuh dalam iman dan perbuatan. Dengan demikian, anak-anak semakin mengenal Tuhan dan mengalami KasihNya.
Kita bersyukur karena kita masih terus diberi rahmat oleh Tuhan sehingga kita dapat membaca dan merenungkan SabdaNya setiap saat, juga melalui renungan yang kita terima setiap hari ini. Maka Yesus mengatakan, berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Kemampuan untuk melihatr dan mendengar, bukan saja untuk yang jasmaniah, namun juga hal rohani bagi kehidupan dan keselamatan kita. Makanya setiap orang tua, sesuai dengan Janji Perkawianan yang telah diucapkan di hadapan Tuhan, itulah pula yang menjadi tanggung jawab mereka dalam mendampingi anak-anak. Marilah kita melangkah bersama Tuhan yang selalu mendampingi perjalanan hidup kita.