Senin Pekan Biasa XXX, 28 Oktober 2019
Pesta St. Simon dan Yudas Rasul
Bacaan 1: Efesus 2:19-22; Luk.6:12-19
Panggilan Simon dan Yudas menjadi rasul merupakan panggilan istimewah dari Allah. Panggilan mereka bukan karena mereka adalah orang-orang hebat atau orang yang sudah belajar khusus untuk mempersiapkan diri kelak untuk menjadi rasul. Tidak! Mereka adalah orang-orang yang dipilih secara khusus lewat seleksi rohani oleh Yesus.
Proses pemilihan rasul juga bukan dipersiapkan secara khusus lewat kampanye-kampanye. Tidak! Dalam bacaan injil kita tahu bahwa proses pemilihan para rasul yang dilakukan sendiri oleh Yesus dalam suasana doa semalam suntuk dan di tempat yang sunyi, atas bukit. Setelah semalaman berdoa, keesokan harinya, Yesus baru memanggil mereka dan memilih keduabelas orang dari antara mereka untuk menjadi Rasul. Keduabelas rasul ini kelak bersama Yesus berkeliling mewartakan Kerajaan Allah.
Dalam pembaptisan, kita telah memilih Yesus menjadi Tuhan dan Guru kita. Kita perlu ingat bahwa pilihan kita itu pertama-tama bukan karena kita layak, melainkan karena kita terlebih dahulu dicintai oleh Tuhan. Tuhan tahu siapa masing-masing kita dengan kelemahan dan kekurangan, kelebihan dan kekuatan kita. Sungguh sebuah anugerah yang hebat karena Tuhan mempercayakan kepada kita masing-masing untuk melanjutkan karya pewartaan Kerajaan Allah ditengah dunia ini. Masing-masing kita diberi peran sesuai dengan kemampuan kita. Kalau masing-masing kita terbuka untuk menyadari, mengembangkan dan menggunakan kepercayaan ini dengan maksimal maka Kerajaan Allah ini semakin dikenal dan dihayati oleh banyak orang. Ditangan kita yang menamakan diri sebagai pengikut Kristus inilah Kabar gembira Kerajaan Allah itu harus bertumbuh dan berkembang.
Dalam bacaan injil hari ini diceritakan juga bahwa setelah memilih para Rasul, Yesus bersama mereka turun ditempat yang datar dan bertemu dengan banyak orang yang mau bertemu dengan Yesus. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan. Semua orang berusaha menjamah Dia karena ada kuasa yang keluar dari padaNya dan semua orang disembuhkanNya.
Kendati para rasul dipilih untuk membantu Yesus, Yesus tetap menjadi focus dan pusat pewartaan. KuasaNya tetap menjadi kekuatan bagi para rasul dan mereka yang mencari Dia. Mereka berusaha menjamah Yesus karena ada daya yang sangat luar biasa datang dari Yesus.
Daya inilah yang menyembuhkan, memulihkan dan menyemangati semua orang yang datang kepadaNya.
Sebagai pengikut Kristus yang telah dipercayakan Tuhan untuk menjadi perpanjangan tangan Tuhan dalam dunia ini, apakah Yesus sungguh menjadi focus dan pusat kekuatan kita atau focus dan kekuatan kita ada di tangan kita? Apakah Yesus menjadi kekuatan yang menyembuhkan, memulihkan dan menyemangati kita dalam tugas yang telah Dia percayakan kepada kita?
Mari kita bertanya kepada diri kita masing-masing, semoga Yesus masih menjadi nomor satu dalam kehidupan kita. Carilah dahulu dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Mat 6:33)