Kamis Pekan Biasa XXI, 24 Oktober 2019
Bacaan: Roma 6: 19-23; Lukas 12: 49-53
Dengan tegas Tuhan Yesus mengatakan bahwa Ia datang membawa api dan pertentangan di tengah bumi ini. Api itu akan dilemparkan dan menyala serta membakar bumi ini dan semua di dalamnya. Begitu pula pertentangan akan terjadi di dalam keluarga, di antara anggota keluarga sehingga ada perpecahan. Mengapa hal itu dikatakan Yesus? Seharusnya Yesus datang membawa damai dan bukan pertentangan! Namun demkianlah yang terjadi di dalam dunia kita sekarang, suasana yang jauh dari kedamaian, mengapa?
Tentu saja Yesus datang membawa damai, bahkan diriNya sendiri adalah damai itu. Yesus juga datang membawa api, yakni api Roh Kudus di tengah bumi kita, supaya semua orang dibakar dan diberi semangat baru dalam kesatuan dengan Tuhan. Ketika damai dan Roh Kudus itu diterima, maka manusia akan hidup dalam keselamatan kekal bersama dengan Tuhan. Namun apa yang terjadi, tidak semua orng menerima kedatangan Sang Damai ini, bahkan tidak sedikit yang menolak kehadiran Yesus, Sang Damai. Maka bisa kita lihat sendiri akibat penolakan itu, yakni perpecahan dan kekacauan, karena manusia menjauh dari Tuhan. Orang-orang yang menerima Yesus dan mengakuiNya sebagai pengikut Yesus, yakni orang-orang Kristiani, mendapat banyak penolakan dan penghinaan. Yesus pernah mengingatkan semua saja yang ingin mengikutiNya, harus siap menyangkal diri dan memikul salib.
Realita yang dikatakan oleh Yesus itulah yang sekarang ini sedang kita hidupi, yakni tantangan dan pemisahan. Sebagai pengikut Yesus, tidak jarang kita mengalami perlakuan yang kurang baik, bahkan terkadang disingkirkan dan dianiaya oleh sesama kita sendiri, oleh keluarga sendiri. Maka menjadi jelaslah yang dikatakan Yesus. Memilih ikut Yesus, harus siap meninggalkan semua yang lain dan kadang juga meninggalkan keluarga. Namun kita bahwa sadar tujuan utama hidup kita adalah bersatu dengan Tuhan dalam RumahNya. Maka hendaklah kita semakin kuat dalam menghadapi berbagai penghinaan dan penolakan dari sesama kita sendiri, setialah selalu kepada Tuhan senantiasa