Jumat Pekan Biasa XXI, 25 Oktober 2019

Bacaan: Roma 7: 18-25a; Lukas 12: 54-59

Tuhan Yesus dengan cukup keras mengkritik para pendengarnya, “Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini?”. Inilah realita yang dihadapi Yesus di jaman itu, karena Dia sendiri melihat dan mengalami bahwa banyak orang sibuk untuk meramalkan berbagai keadaan dunia, hanya sebatas yang tampak. Mereka semua diberi kemampuan oleh Tuhan dan mereka hanya menggunakan untuk yang menyenangkan dan terlebih yang menguntungkan mereka saja. Hati dan pikiran mereka tertutup untuk hal yang lebih besar, yang hadir di tengah mereka, yakni Tuhan Yesus sendiri. Tuhan Yesus berusaha membuka mata mereka semua akan realita jaman dan dunia yang telah rusak karena dosa lewat tindakan manusia yang menjauh dari Tuhan.

Kemampuan yang telah Tuhan karuniakan kepada manusia itu adalah untuk membuat manusia menjadi lebih baik dan membuat perubahan hidup. Ternyata manusia malah ikut arus dunia yang membawa manusia justru menjauh dari Tuhan dan bersahabat dengan kejahatan. Yesus mengingatkan bahwa sekaranglah saat untuk membuka hati dan berdamai dengan Tuhan, yang telah memberikan anugerah dan menyadarkan mereka akan keadaan mereka ini. Kesempatan telah dibuka dan terus dibuka, itulah belaskasih Tuhan, yang menantikan manusia untuk kembali kepadaNya. Jika manusia membiarkan kesempatan ini, maka manusia sendirilah yang akan menghancurkan hidupnya dan menjauh dari keselamatan.

Teguran Yesus ini juga masih bergema hingga saat ini bagi kita semua. Kita termasuk orang yang diberi karunia kemampuan dalam ilmu pengetahuan dan banyak bidang lainnya. Oleh sebab itu kemajuan tehnologi dan berbagai bidang lainnya begitu pesat. Kita dapat tahu keadaan cuaca, perubahan alam dan bahkan membuat berbagai penemuan baru. Namun apakah kita melihat, berpikir dan membaca keadaan dunia kita sekarang dengan berbagai bencana dan kejahatan di dalamnya, kemajuan yang kita buat dan yang mulai merusak kehidupan kita sendiri? Mungkin juga kita termasuk pelaku di dalamnya! Apakah kita akan tinggal diam dan membiarkan kehancuran kehidupan danrusaknya keselamatan ini terjadi? Perang, pertikaian, kebencian atas nama agama, alam yang rusak dan banyak lagi yang sedang terjadi, semua menjadi tanda bagi kita untuk berubah, bertobat dan berdamai dengan Tuhan. Sekaranglah waktunya, jangan menunda lagi!