Kamis, 11 Maret 2021

Lukas 11:14-23

            Kehadiran Yesus Kristus membawa kedamaian, harapan dan kesembuhan bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Dengan kehadiran Kristus, maka datanglah Kerajaan Allah bagi manusia. Oleh karena itu di dalam Kristus semua diperbaharui kasih-Nya. Kasih yang ditunjukan dari atas salib yang membebaskan manusia dari belenggu dosa dan kejahatan. “Tetapi jika  Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.”(Luk 11: 20). Tidak ada kuasa apa pun yang tidak tunduk pada kuasa-Nya, sebab Dia datang dari Allah Bapa dan kuasanya kekal abadi. Dia adalah Putera Allah yang hadir untuk menyatukan semua dalam satu kawanan dengan satu gembala, yang membawa mereka ke tempat padang hijau yaitu Kerajaan Allah. “Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.”(Yoh 20:31). Kerajaan-Nya tidak terbatas oleh waktu dan tempat, sebab Dia adalah kekal dan kerajaan-Nya tidak berkesudahan. “Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.”(Luk 1:33).

            Mereka yang telah percaya berarti telah disatukan di dalam Kerajaan-Nya, dan menjadi satu dengan Kristus, dan karena Kristus bersatu dengan Bapanya, maka mereka juga bersatu dengan Allah Bapa. Kesatuan ini adalah sesuatu yang manjadi kerinduan Kristus bagi orang-orang pilihan-Nya. “Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.”(Yoh 17:21). Dengan demikian menjadi jelas bahwa Kristus mengasihi orang-orang yang percaya kepada-Nya dan warisan yang terbaik dan termulia diberikan kepada mereka, yaitu keselamatan. “Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?”(Yakobus 2:5).

            Dengan menyadari itu semua, maka setap orang yang telah percaya memiliki harapan dalam hidup. Apa pun yang dialami dan apa pun yang terjadi di dunia ini, jika mereka tetap setia kepada-Nya, mereka tidak akan kehilangan sukacita dan harapannya, sebab Allah menyertai mereka dengan perlindungan dan berkat-Nya. Harapan yang bersumber dari iman mengalirkan optimisme dalam hidup, dan bahkan jika menurut dunia hal itu dipandang suatu kebodohan, namun bagi mereka yang telah mengenal dan percaya kepada Kristus, hal tersebut adalah berkat Allah yang mulia. Artinya bagi orang yang percaya Kristus, seseorang telah menemukan hidupnya kembali ; kesembuhan, pengampunan,  keselamatan, harapan, sukacita dan damai.”Tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-oranh Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan dan hikmat Allah.”(1 Kor 1:23-24).

            Di tengah-tengah pandemi yang tidak ada seorang pun yang bisa mengatakan kapan akan berakhir, dan di dalam situasi tidak ada kepastian, bisa memunculkan kecemasan, maka masing-masing orang membutuhkan kekuatan untuk bisa tetap bertahan dan berdiri. Kekuatan dari manakah yang bisa menjamin seseorang bisa tetap memiliki harapan? Harta dunia pun tidak bisa mengentikan virus ini. Oleh karena itu, seseorang perlu memikirkan sumber energi yang lain, selain dari kekuatan dunia, yaitu iman dan relasi dengan Kristus sendiri. “Siapa tidak Bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan Bersama Aku, ia mencerai-beraikan.”(Luk 11:23). 

                                                                                 Serawai, ditulis oleh Rm. A. Didik Setiyawan, CM