Kisah Rasul 11:19-26

Yohanes 10:22-30

Saudara-i ku terkasih,

    Apakah kita benar-benar percaya kepada Allah dan kemahakuasaanNya? Pertanyaan ini bukan tidak mungkin menghantui hidup iman, teristimewa ketika kita mengalami musibah bencana alam yang jauh dari kemampuan kita untuk menghindarinya. Letusan gunung berapi, gempa bumi yang dahsyat, banjir bandang yang memporakporandakan pemukiman, banyak korban warga yang meninggal terseret banjir, tertutup tanah longsor, banyak warga yang hilang dan tidak atau belum bisa ditemukan. Suatu kenyataan yang baru saja dialami oleh sesama kita di NTT. Masihkah anda percaya bahwa Tuhan itu ada? Selain bencana alam yang luarbiasa diatas, dalam kehidupan nyata ini masih juga kita temui perlakuan yang tidak adil dan bahkan tidak manusiawi oleh sesama kita.

    Bacaan pertama hari ini, kita dihadapkan dengan peristiwa yang mencekam oleh kematian Stefanus. Ketika ia dihukum mati samasekali tidak menghentikan semangat saudara-saudaranya untuk terus memberitakan Injil, kabar kegembiraan dan keselamatan. Setelah Stefanus dirajam dan menjadi martir demi Kristus sekitar tahun ke 35 Masehi, banyak pengikutnyapun dibunuh. 

Saudara-i terkasih,

    Pada zaman ini boleh dibilang kita tidak banyak mendengar penganiayaan, seseorang mati dirajam  demi iman seperti yang dialami oleh Stefanus dan para pengikutnya. Seandainya pada zaman ini masih bisa terjadi dan dialami oleh para pengikut Kristus, sangat mungkin pertanyaannya: “dimanakah Tuhan dan apa maksud Tuhan dengan semuanya ini?” Mengapa begitu sulitnya memperoleh ketenangan, kedamaian, kenyamanan dalam melakukan peribadatan? Mengapa kita begitu sulit mendapatkan tempat yang pasti dan aman untuk berkumpul dan berdoa? Suatu pernyataan yang paradox bahwa justru dalam keadaan seperti ini, bukan tidak mungkin kita masih bisa melihat dengan kacamata iman akan kebersaran dan kemahakuasaan Tuhan.

    Kebesaran dan kemahakuasaan Tuhan digambarkan juga dalam bacaan pertama hari ini. Justru tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan ketika mereka menjadi bimbang dan ragu akan kehadiran Tuhan. Dikatakan juga bahwa jumlah orang yang percaya kepada Tuhan semakin besar jumlahnya. Kenyataannya kita bisa lihat bahwa jumlah orang Kristen terus menyebar ke tiap penjuru muka bumi.

    Dengan demikian bacaan injil hari ini bisa memberi kita jawaban yang tegas dan pasti atas keragu-raguan kita tentang kehadiran Tuhan dalam perjalalan hidup ini: “Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.” Pernyataan Yesus ini membuat kita lebih yakin dan percaya bahwa Allah akan selalu dapat menyatakan kebesaran dan kemahakuasaanNya dalam situasi dan keadaan apapun yang kita hadapi. Tuhan masih akan selalu memberi dan menunjukkan kebesaranNya, jauh dari apa yang bisa kita bayangkan. “We can tust in him, as heep trust their shepherd to care for them despite any dangers.” Karena kita adalah milik Kristus. Kita adalah anak-anak Allah. Itulah kebesaran dan kemahakuasaan Allah. Amin.