Rabu, 12 Mei 2021
Allah yang kita imani sebagai Pencipta yang terus berkarya, tidak tertangkap oleh indra rohani manusia akibat dosa. Kebangkitan Tuhan adalah ciptaan baru dalam Kristus. Di dalam Kristus yang bangkit, manusia kembali menemukan jati dirinya sebagai citraNya. Dalam Dia manusia kembali bisa mengalami Allah yang Pencipta dan terus berkarya ini.
Itulah pengalaman Paulus dalam bacaan pertama hari ini.
Paulus mengalami Allah yang membuat dia menjadi manusia baru. Pengalaman rohani ini tidak mengubah karakter Paulus yang militan, ambisius, total, tak kenal menyerah dan selalu tuntas dalam melakukan tanggungjawabnya. Pengalaman rohaninya mereorientasikan energi dan karakter ini: bukan lagi untuk dirinya dan duniawi tetapi untuk pewartaan Injil dan kemuliaan Allah. Maka dalam misinya Paulus tetap militan dan total. Dia dibebaskan dari berbagai nafsu dan kegelapan, bebas dari agenda pribadi, bebas dari kelekatan duniawi … Paulus mengalami hidup baru dengan horizon yang menghidupkan. Paulus mengalami kesadaran diri yang baru, arah hidup yang baru, gambaran Allah yang baru dan misi yang baru di dalam Kristus. Di dalam Dia, Paulus menemukan kembali Allah yang terus berkarya. Dan kini Paulus mengalami dirinya diundang dan dilibatkan dalam pewartaan Injil lewat hidup dan karya pelayanannya.
Dalam penjelajahannya mewartakan Kristus yang bangkit, Paulus berjumpa dengan komunitas orang-orang Athena … Mereka ini bangsa yang religius: menyembah para dewa, termasuk dewa yang tak begitu mereka kenal. Inilah entry point dimana Paulus melakukan dialog iman dengan komunitas yang baik dan religius ini. Paulus pasti yakin betul bahwa dalam hati dan pikiran komunitas Athena ini Allah yang ia wartakan juga berkarya. Kemajemukan rumusan iman dan cara beragama tidak perlu mengurangi semangat Paulus untuk mewartakan Allah yang mahakuasa dengan cara dan bahasa sesuai konteksnya.
Mungkin Paulus terkaget-kaget menyadari bahwa ia bisa melakukans emuanya itu dengan baik. Itulah karya Roh Kudus yang diberi ruang dalam dirinya untuk berkarya.
Dialog dengan berbagai living faiths pada dasarnya untuk mencari dan menemukan Allah yang hidup dan berkarya dalam segala.
Mencari, mengalami dan merasakan Allah dalam segala bisa dilakukan dengan berbagai cara. Memperbaiki relasi kita dengan alam lingkungan dengan berbagai gerakan cinta lingkungan, menumbuhkan kerohanian ekologis … merupakan kerjasama dengan Tuhan yang terus berkarya di sana. Menghayati profesi kita dengan bekerja secara jujur dan optimal di tengah fenomena korupsi dan kepalsuan, merupakan ungkapan kita sebagai rekan kerja Allah. Membangun komunitas inklusif demi well being bersama, bisa menjadi bentuk lain bagaimana mengalami Allah dalam hidup.