Renungan hari Selasa Minggu keempat dalam Masa Advent

21 Desember 2021

Ketika saya di seminari tinggi tingkat kedua, saat bimbingan dengan pembimbing rohani saya, saya diberi nasehat ketika masalah datang dan itu membuat saya takut, katakan pada masalah itu, hai masalah yang sedang kualami, kamu tidak lebih besar dari Tuhan yang begitu mencintai saya. Sejak saat itu ketika saya mengalami masalah berat dalam hidup, saya ikuti apa yang dinasehatkan oleh beliau, seringkali saya merasa lebih lega karena saya diingatkan bahwa tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh Tuhan.

Dalam bacaan Injil hari ini, Maria mengunjungi Elisabet yang sedang hamil 6 bulan. Malaikat Gabriel memberi tahu Maria bahwa “ Elisabet, sanakmu itu, sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu”  (Lukas 1:36). Dalam Kejadian 30:23, kemandulan dilihat sebagai celaan; itu adalah hal yang memalukan, memalukan, dan terhina.

Elizabeth sendiri juga mengatakan ini ketika akhirnya dia mengandung. Ia berkata: “sebab Allah telah mengangkat aibku di depan umum” (Luk 1:25). Ketika Elizabeth mengandung, dia sudah melewati usia subur, tetapi itu bukan halangan bagi Tuhan. Ketika Tuhan datang ke dalam gambar, Dia mengubah segalanya. Hal ini juga dialami oleh Sarah, istri Abraham, dan istri Manoah (ibu Samson). Sarah bahkan diejek oleh pelayannya dan ibu Samson oleh temannya. Bagi Tuhan untuk membuat semua wanita ini hamil, termasuk Bunda kita, Perawan Maria yang Terberkati, bahkan tanpa melakukan hubungan seksual hanyalah sebuah petunjuk pada kenyataan bahwa Tuhan dapat melakukan segala sesuatu. Oleh karena itu, apa pun tantangan yang mungkin kita hadapi dalam hidup, ingatlah bahwa itu tidak lebih besar dari Tuhan, karena bagi Tuhan, segala sesuatu mungkin terjadi.

Ketika kita sedang dilanda masalah yang berat yang kelihatannya sulit untuk dipecahkan, kita diingatkan bahwa tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh Tuhan.