Kamis, 27 Oktober 2022
Lukas 13:31-35
Yesus menyampaikan keheranan-Nya kepada penduduk Yerusalem, terutama kepada para tokohnya: orang-orang Farisi, Ahli Taurat, dan tua-tua bangsa Yahudi, karena mereka keras hati dan menolak pewartaan para nabi. Semua nabi telah mereka bunuh di Yerusalem, kota yang menjadi pusat pemerintahan dan pusat keagamaan mereka. Dan akhirnya mereka juga menolak Yesus sebagai juru selamat dunia dan menyalibkan-Nya. “Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.”(Luk 13:34).
Dengan demikian, sebagai bangsa yang terpilih yang telah disiapkan dan dianugerahi banyak kelebihan, bangsa Israel ini tidak serta merta paham akan kasih Allah. Mereka tetap keras hati dan tidak mau bertobat (berubah). Namun dibalik semua itu, semakin tampak betapa besar kasih Allah kepada manusia berdosa. Janji-Nya tidak akan pernah dibatalkan dan lewat Yesus Kristus, Allah tidak menunggu manusia berubah dan bertobat, maka Yesus Kristus dikorbankan untuk menebus dosa-dosa umat manusia. “Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem.”(Luk 13:33).
Oleh karena itu, sebagai pengikut Kristus harusnya lebih sadar bahwa hanya kerena kemurahan hati Allah maka manusia diselamatkan, sebab dari sejarah keselamatan yang panjang dan telah mengorbankan banyak nyawa orang-orang yang tidak berdosa, dan pada akhirnya terungkap bahwa bukan manusia yang bisa menyelamatkan dirinya, namun Allah sendirilah yang mengampuni dan menyelamatkan umat manusia lewat Yesus Kristus, Putera-Nya. “..Dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.”(Roma 3:24)
Didik, CM